Nama PT Alfatih Indonesia Travel yang memberangkatkan 46 calon jemaah haji furoda asal Indonesia secara tidak resmi hingga akhirnya dideportasi kini tak bisa lagi dicari di mesin pencarian Google.
Sebelum riuh soal deportasi 46 calon jemaah haji furoda beberapa hari lalu, nama perusahaan dan alamat tersebut masih tersedia di mesin pencarian, namun saat ini sudah tidak lagi dan menunjukkan keterangan 'No Show' serta berganti keterangan menjadi Konsultan Penerbangan.
Pun demikian dengan alamat perusahaan yang tercantum yakni di Jalan Panorama 1 Nomor 37, Desa Kayuambon, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, saat ini juga sudah tak bisa ditemukan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: 5 Daerah di Jabar Kembali PPKM Level 2 |
Alamat itu sendiri bukan merupakan alamat sebuah penginapan bernama Cahya Panorama. Penginapan itu juga memiliki nomor bangunan 35a, bukan 37 seperti yang dicatut oleh PT Alfatih Indonesia Travel.
Kepala Kepala Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag KBB Didin Saepudin pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak imigrasi dan Kemenag pusat untuk meminta alamat asli perusahaan tersebut serta alamat calhaj furoda.
"Untuk alamat calon jemaah haji dan alamat asli perusahaan kita sudah minta ke Kemenag pusat. Kita juga minta bantuan ke imigrasi," tutur Didin kepada wartawan, Selasa (5/7/2022).
Didin mengatakan pihaknya juga turut menggandeng kepolisian untuk mengusut kasus tersebut meskipun saat ini belum ada keluarga calhaj furoda yang melapor.
"Kita koordinasi dengan Polres Cimahi, karena memang orang-orang seperti ini kan merugikan. Supaya tidak terulang kejadian serupa," ungkap Didin.
Pihaknya sendiri telah menelusuri keberadaan PT Alfatih Indonesia Travel. Sesampainya di lokasi pada Senin (4/7/2022) sekitar pukul 15.00 WIB, ia dibuat kaget lantaran alamat tersebut bukan kantor PT Alfatih Indonesia Travel melainkan sebuah penginapan bernama Cahya Panorama.
"Atas dasar perintah dari pimpinan menelusuri ke lokasi sebagaimana treking dari google maps kenyataannya memang di sini tidak ada yang namanya PT Alfatih, yang ada hanya penginapan," ujar Didin.
(mso/mso)