Bocah yang Dipukul OTK di Kota Sukabumi Dapatkan Trauma Healing

Bocah yang Dipukul OTK di Kota Sukabumi Dapatkan Trauma Healing

Siti Fatimah - detikJabar
Selasa, 05 Jul 2022 03:00 WIB
Ilustrasi anak jadi korban kekerasan
Ilustrasi kekerasan pada anak (Foto: Thinkstock)
Sukabumi -

Bocah perempuan berusia 9 tahun asal Gunungpuyuh, Kota Sukabumi mengalami trauma akibat peristiwa yang menimpanya pada Jumat, (1/7/2022) lalu. Diketahui, ia sempat dibawa orang tidak dikenal (OTK) dan mendapatkan kekerasan di bagian kelamin dan bagian tubuh lainnya.

Kabid Rehabilitas Sosial Perlindungan dan Jaminan Sosial Dinas Sosial Kota Sukabumi Abdul Muiz mengatakan, korban mengalami trauma mendalam. Pihaknya akan melakukan pendampingan hukum dan psikososial untuk menyembuhkan traumanya.

"Kita akan melakukan pendampingan terhadap korban, pendampingan secara hukum, pendampingan pasca psikososial. Kita akan menurunkan tim pekerja sosial sakti yang ada di Dinsos Kota Sukabumi," kata Muiz saat ditemui detikJabar, Senin (4/7/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia mengungkapkan, kondisi bocah itu saat ini masih dalam pemulihan. Korban sempat dirawat sekaligus menjalani pemeriksaan visum di RSUD Syamsuddin.

"Di bagian tubuhnya ada beberapa bekas kekerasan, itu medis dulu. Kita sudah melakukan pendampingan, hari Jumat kita sudah menemani korban. Dirawat 2 hari kalau enggak salah, sekarang di saudaranya di Kabupaten Sukabumi," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Setelah kondisi fisik korban membaik, pihaknya juga akan melakukan pendampingan secara mental. Beberapa pihak juga akan dimintai keterangan untuk mengetahui penanganan assessment yang tepat.

"Yang keduanya kita menunggu pemulihan mentalnya dulu karena kalau kelihatan dari fisik dan juga secara mental sudah traumatik, kita akan coba hilangkan dulu. Kita akan melakukan assessment mendalam menggali informasi terkait dengan kronologis kejadiannya seperti apa, karena hari ini pun kami belum bisa gali informasi masih melakukan pendampingan pemulihan fisik dan mentalnya dulu," paparnya.

Dia mengungkapkan, selain korban, ibu kandungnya berinisial AH pun mengalami trauma. Akan tetapi, penanganan awal akan fokus kepada korban.

"Keluarga juga agak syok apalagi ibunya. Kemarin tidak bisa assessment baru kepada kakak korban yang pertama. Kita fokus ke korban dulu karena ini korban kekerasan anak yah jadi nanti kita kordinasi secara perlindungan anaknya dengan Unit PPA," tutup Muiz.

Sekedar informasi, kejadian itu bermula saat anak-anak sedang bermain dan jajan ke warung yang ada di pinggir jalan. Antara pukul 10.00 WIB hingga pukul 11.00 WIB ada seorang pria menggunakan motor matic berwarna merah tanpa helm menanyakan alamat madrasah kepada tiga bocah perempuan.

Salah satu tetangga dekat korban, Ika Yati (50) mengatakan, pria yang tidak dikenal itu meminta korban untuk mengantarkannya ke madrasah dengan iming-iming akan diberikan sejumlah uang.

Selang beberapa jam kemudian, mobil Polsek Citamiang tiba-tiba datang ke kampung korban. Dikabarkan, korban ditemukan di Lapang Kerkhof atau Taman Sugema oleh seorang santri yang kemudian melaporkan hal itu ke Polsek Citamiang. Bocah itu ditemukan menangis histeris dengan luka dan lebam.

Polisi menyebut, anak yang duduk di bangku sekolah dasar itu mendapatkan luka dibagian kemaluannya. "Tindakan yang pertama hp diambil, kemudian yang kedua mendasari keterangan dari pihak korban, bahwa yang bersangkutan mendapatkan tindakan kekerasan yaitu pemukulan baik di bagian kemaluan maupun di sekitaran perut," kata Kapolres Sukabumi Kota AKBP SY Zainal di Mapolres Sukabumi Kota, Jumat (1/7/2022) malam.

(yum/yum)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads