Asosiasi Penyelenggara Ibadah Haji, Umroh dan In-Bound Indonesia (Asphurindo) menilai kasus haji furoda meresahkan masyarakat. Ia mendorong pemerintah menindak tegas travel-travel yang menggiringi masyarakat berhaji jalur furoda.
"Haji foruda itu sudah sangat meresahkan. Karena tidak ada kepastian keberangkatan. Lebih baik pemerintah hentikan haji furoda, imbau masyarakat untuk daftar haji kuota yang resmi," kata Sekjen Asphurindo Muhammad Iqbal Muhajir kepada detikJabar melalui sambungan telepon, Senin (4/7/2022).
Iqbal Muhajir menjelaskan saat ini banyak jemaah haji foruda yang terlantar di Jakarta karena gagal berangkat. Iqbal mengatakan haji furoda merupakan jalur undangan dari Kerajaan Arab Saudi. Sehingga, kuota haji furoda itu pun ditentukan pemerintah Arab Saudi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tapi nggak tahu berapa yang dikasih (undangan). Sehingga gambling, meresahkan masyarakat," ucap Iqbal.
"Kata (oknum) travel bisa berangkat, tapi kondisinya tidak berangkat. Ini meresahkan. Kembalikan ke kuota saja. Sangat meresahkan kondisinya," kata Iqbal.
Ribuan Calhaj Furoda Terlantar
Iqbal melaporkan kondisi terkini tentang kasus haji furoda. Menurut pendataan sementara, Iqbal menyebutkan sekitar 3.000 jemaah furoda terlantar di Jakarta.
"Sekitar 3.000 jemaah haji terlantar karena jemaah haji foruda. Diiming-imingi berangkat tahun ini oleh PIHK (penyelenggara ibadah haji khusus), tapi nyatanya tidak berangkat," kata Iqbal.
Iqbal mengatakan pemerintah harus terus menyosialisasikan agar masyarakat berhaji melalui kuota resmi.
"Ini banyak mudarat. Pemerintah harus tegas. 3.000 jemaah terlantar, karena menjamurnya haji furoda," kata Iqbal.
Asphurindo juga mengingatkan masyarakat untuk selektif memilih travel haji dan umrah. Sebab, tak semua travel memiliki izin haji khusus.
"Pengusaha umrah dan haji jangan halalkan segala cara. Kita tahu, tahun ini kuota sedikit. Ada sekitar 1.600 kuota. Diperebutkan 4.200 jemaah. Sehingga ini bermasalah dan saling berebut. Tapi, jangan sampai menghalalkan cara. Dengan seperti yang terjadi di travel Alfatih," kata Iqbal.
(sud/mso)