Jalur Cianjur selatan, Jawa Barat tepatnya di Kecamatan Tanggeung sudah bisa dilalui kendaraan setelah sebelumnya ditutup selama 14 hari akibat longsor yang membuat jalan amblas sepanjang 50 meter.
Pengamat Ruas Jalan Sukanagara-Sindangbarang UPTD Dinas PU Binamarga Provinsi Jabar Bubun Bunyamin, mengatakan longsor yang membuat setengah badan jalan ambles mengharuskan petugas membuat jalur baru dengan mengikis tebing di sampingnya.
Setelah menerjunkan dua alat berat, pembuatan jalur baru akhirnya rampung sesuai dengan prediksi awal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita targetkan pembuatan jalan baru selesai dalam 14 hari, dan alhamdulillah sesuai dengan target," kata dia, Minggu (3/7/2022).
Menurutnya penanganan darurat tidak sampai pada pengaspalan, namun sebatas agregat sehingga jalur bisa dilalui kembali.
"Untuk pengaspalan nanti sekaligus pembangunan jalan Cianjur selatan. Kalau sekarang fokus ke pembuatan jalur baru dan pemadatan agar jalan bisa dilalui kendaraan," ucap dia.
Dia menyebutkan jalur baru yang dibuat cenderung sedikit memutar dengan kondisi jalan yang menanjak.
"Karena mengikis tebing di sebelah jalan, makanya sedikit memutar. Tapi hanya jadi bertambah belasan meter saja dibandingkan jalur utama. Kalau kondisi jalan dari yang awalnya landai jadi sedikit menanjak," kata dia.
Meski sudah bisa dilalui, lanjut Bubun, pengendara diminta tetap berhati-hati. "Tetap pelan-pelan karena kondisi cuaca buruk dan dimungkinkan terjadi longsor susulan, baik di titik yang sama ataupun di titik lain di sepanjang jalur selatan," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, arus lalu lintas menuju Cianjur selatan tepatnya dari Sukanagara menuju Tanggeung bakal ditutup sementara selama dua pekan.
Pasalnya jalan amblas hingga setengah badan jalan di Desa Bojongpetir Kecamatan Tanggeung mengakibatkan jalan provinsi itu tidak bisa dilalui kendaraan.
Tanah longsor di Kecamatan Tanggeung itu membuat 50 meter jalan dengan lebar sekitar 5 meter atau lebih dari setengah badan jalan amblas hingga kedalaman 50 meter.
(yum/yum)