Unik! Masjid di Bandung Barat Ini Desainnya Mirip Ka'bah

Unik! Masjid di Bandung Barat Ini Desainnya Mirip Ka'bah

Whisnu Pradana - detikJabar
Sabtu, 02 Jul 2022 18:00 WIB
Masjid Nurul Huda.
Masjid Nurul Huda yang berdesain mirip Ka'bah. (Foto: Whisnu Pradana/detikJabar)
Bandung Barat -

Hasrat warga di Kampung Cikoneng RT 02, RW 15, Desa Mukapayung, Kecamatan Cililin, Kabupaten Bandung Barat (KBB) untuk bisa pergi ke tanah suci nampaknya begitu membuncah.

Sayangnya, segala keterbatasan yang ada jadi ganjalan untuk bisa pergi ke Makkah. Namun kerikil itu menstimulus kreativitas warga sampai akhirnya tercetus ide mendirikan masjid berarsitektur menyerupai Ka'bah di Tanah Suci.

Berdiri di atas lahan 7x15 meter, warga bergotong royong membuat masjid yang serupa bentuk Ka'bah. Berdiri di tengah perkampungan, masjid yang diberi nama Nurul Huda itu mencolok dibandingkan dengan bangunan lain di sekelilingnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Keindahan yang terpancar bukan hanya dari bentuk masjidnya saja yang menyerupai Ka'bah, tapi juga dari tanaman padi di depan masjid. Latar belakang masjid berupa gunung yang masih rimbun pepohonan makin menambah cantik suasana.

Masjid Nurul Huda.Masjid Nurul Huda. Foto: Whisnu Pradana/detikJabar

Adalah Dedi Alfikri (45), warga setempat menjadi otak di balik pembangunan masjid replika Ka'bah itu. Lahir sebagai pemeluk agama Islam, Dedi tak menampik ia sangat ingin menginjakkan kaki di Tanah Suci.

ADVERTISEMENT

"Jadi saya punya nazar, sebelum bisa ke Tanah Suci, saya ingin membangun masjid seperti Ka'bah. Alhamdulillah setelah ngobrol dengan warga, semuanya setuju," ungkap Dedi.

Saat ini masjid Ka'bah itu masih dalam tahap pembangunan. Meskipun baru setengah jadi setelah 2 bulan pembangunan, namun sudah terlihat kokoh dan megah.

Ornamen kaligrafi mengitari bangunan Masjid Nurul Huda. Ornamen kaligrafi berwarna keemasan pada permukaan cat hitam itu dibuat santri dari pesantren yang ada di kampung tetangga.

"Kaligrafinya murni buatan para santri lokal di daerah sini, karena mereka lebih paham soal lafaz-lafaz yang seperti di kain penutup Ka'bah," ujar Dedi.

Di satu sudut sebelum pintu masuk masjid juga terpatri ornamen lain menyerupai Hajar Aswad. Tujuannya untuk makin meningkatkan ketakwaan jemaah yang masih belum bisa menyentuh dan mencium Hajar Aswad asli.

"Kita juga sengaja buat Hajar Aswad-nya, jadi bentuk masjid ini mirip sekali dengan Ka'bah. Jadi kita masyarakat di sini bisa semakin meningkatkan ketakwaan," tutur Dedi.

Keinginan lain Dedi dan warga yakni menjadikan masjid tersebut sebagai destinasi wisata religi dan sarana pembelajaran anak sekolah di wilayah tersebut.

"Insya Allah inginnya begitu, terutama buat warga dan anak-anak biar tahu bentuk Ka'bah seperti ini, ada apa saja, dan pengetahuan lainnya. Mudah-mudahan bisa terlaksana jadi sarana wisata religi," ujar Dedi.

Seolah tak mau memicu perdebatan, Dedi lagi-lagi memastikan tak ada niat terselubung di balik pembangunan masjid yang mengadopsi arsitektur Ka'bah tersebut.

"Jadi saya sempat baca di medsos, ada yang komen macam-macam, takutnya malah masjid ini jadi Ka'bahnya warga Cikoneng. Padahal sama sekali enggak ada, niat saya dan warga hanya ingin membuat masjid yang bisa mendekatkan diri kami dengan Ka'bah di Mekkah, karena belum bisa berhaji," kata Dedi.

Halaman 2 dari 2
(ors/ors)


Hide Ads