Hari pertama rencana Pertamina memberlakukan uji coba pembelian Pertalite dan Solar pakai MyPertamina, suasana sejumlah SPBU di Kota Tasikmalaya tampak normal.
Dari tiga SPBU yang berada di Jalan RE Martadinata dan Jalan Ir Djuanda, tak ada antrean atau proses pemeriksaan. Para pengendara tetap bisa mendapatkan BBM bersubsidi, baik Pertalite maupun Solar tanpa pemeriksaan sudah terdaftar atau tidak.
"Baru dibuka pendaftaran, nanti setelah 7 hari setelah daftar ada pemberitahuan, apakah kendaraannya berhak membeli BBM subsidi atau tidak. Sekarang tetap normal," kata Ade Irawan, operator SPBU di Jalan Ir. Djuanda Kota Tasikmalaya, Jumat (1/7/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu sejumlah pengendara yang hendak mengisi pertalite di SPBU 314.6102 Jalan RE Martadinata sempat kaget. Sebab mereka mendapati Pertalite di SPBU tersebut kosong. Tak sedikit pengendara yang berasumsi Pertalite sudah dihilangkan. Kejadian itu terjadi sekitar pukul 06.30 WIB.
Namun hal itu ditepis pengelola SPBU tersebut. "Bukan tidak ada, tapi habis, pasokan sedang dalam perjalanan. Tetap normal, masih dalam tahap registrasi," kata seorang pegawai.
Menghindari SPBU Kota Tasikmalaya
Di sisi lain, kebijakan penjualan Pertalite dan Solar memakai aplikasi dan berlaku hanya bagi kendaraan yang sudah terdaftar, disikapi apatis sejumlah warga. Ketimbang ribet harus mengikuti pendaftaran, sebagian masyarakat lebih memilih membeli BBM bersubsidi di daerah yang belum dijadwalkan menerapkan uji coba kebijakan tersebut.
"Kebetulan setiap hari kirim barang ke wilayah Singaparna, Mangunreja, sampai ke Garut. Jadi daripada ribet, beli solarnya di SPBU daerah Singaparna saja," kata Jejen, warga Jalan Cieunteung, Kota Tasikmalaya, yang bekerja sebagai sopir mobil pickup pengangkut pakan ayam, Jumat (1/7/2022).
Jejen mengaku belum melakukan pendaftaran kendaraannya. Dia mengaku tidak terlalu paham dan bukan pemilik mobil. "Belum tahu apa sudah didaftarkan atau belum, biar majikan saya saja yang mengurus," ucap Jejen.
Hal serupa juga dilakukan Asep Yanto, warga Indihiang, Kota Tasikmalaya, yang bekerja di Kota Banjar. "Sudah instal aplikasi MyPertamina, tapi belum ada pemberitahuan apa bisa atau tidak membeli pertalite. Daripada pusing, mendingan isi bensinnya di Banjar saja dulu, sambil lihat perkembangan," kata Asep.
Simak Video "Video: Kebakaran Sukahaji Bandung, Pedagang Kayu Ada yang Rugi Sampai Rp 150 Juta"
[Gambas:Video 20detik]
(ors/ors)