Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya meminta para guru honorer tidak mogok mengajar. Pemkab berjanji akan berupaya memenuhi tuntutan para guru honorer.
"Para guru harus menunjukan karakter dan prilaku baik. Saya yakin tidak akan sampai mogok mengajar. Kami sedang upayakan formasinya. Pemerintah minta agar nasib ratusan ribu siswa jadi pertimbangan agar tidak mogok mengajar," kata Sekda Kabupaten Tasikmalaya Mohamad Zen, Kamis (30/6/2022).
Dia menyatakan, Pemkab Tasikmalaya terus memperjuangkan hak guru honorer. Pihaknya juga tengah memperjuangkan aspirasi guru honorer terkait jumlah formasi PPPK.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tentunya sudah kami perjuangkan. Jadi walaupun tidak datang atau hadir ke sini, itu sudah menjadi bagian pekerjaan kami, Insya Allah harapan guru honorer sudah kami upayakan untuk bisa terpenuhi dengan baik," kata Zen.
Mengenai tuntutan guru honorer soal formasi PPPK yang kurang, menurutnya kuota tersebut merupakan sisa formasi PPPK pada 2021.
"Kita tidak berani menyebutkan jumlah formasi tahun 2022 karena sedang verifikasi. Kita perjuangkan karena ingin ada nilai-nilai keadilan. Jangan sampai ada yang lulus PPPK tapi bukan sukwan tapi yang mengabdi lama tidak lulus. Maka kami diperintah Pak Bupati meninjau ulang soal PPPK agar benar-benar adil agar yang benar-benar sudah sukwan sudah mengabdi yang akan diprioritaskan," ungkap dia.
Meski demikian, pemerintah daerah memiliki tiga kekurangan yang sedang dicari formulasinya dengan Pusat. Pertama kebutuhan akan PNS banyak, kedua sukwan atau tenaga honorer banyak dan ketiga anggaran terbatas.
"Maka agar ketemu solusi nya dari tiga permasalahan ini yang sedang kita upayakan. Insya Allah MoU dengan pemerintah pusat akan menjadi bagian dari apa yang tenaga honorer harapkan," tegas dia.
Diberitakan sebelumnya, Sekitar 2 ribuan guru honorer di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat menggelar unjuk rasa di depan Kantor Bupati Tasikmalaya, Kamis (30/6/22). Mereka mengancam akan mogok ngajar.
Massa membawa berbagai poster dan spanduk berisi suara hati dan tuntutan mereka. Sebelum orasi, massa sempat salat duha berjamaah di atas aspal jalan halaman Kantor Bupati Tasikmalaya.
Mereka juga melantunkan doa bersama. Massa berharap diangkat menjadi Tenaga Pegawai Pemerintah Dengan Perjanjian Kerja (P3K).
Saya datang ke sini, kami aksi damai, kami tidak merugikan murid yang lagi libur. Kami doa bersama, salat duha bersama di atas aspal ini memohon pada Allah SWT, kami minta diangkat jadi PPPK," kata Rina Marlina, Guru Tenaga Honorer di Lokasi Kamis (30/6/22).
(mso/mso)