Manusia Harus Jadi Setengah Robot Jika Ingin Hidup di Mars

Kabar Internasional

Manusia Harus Jadi Setengah Robot Jika Ingin Hidup di Mars

Tim detikInet - detikJabar
Selasa, 28 Jun 2022 17:30 WIB
Cyborg
Ilustrasi. (Foto: Cyborg DC Fandom)
Jakarta -

Ide hidup di Mars terus berkembang dan dipikirkan. Hal itu tidak terlepas dari kemajuan dan canggihnya teknologi penerbangan ke luar angkasa.

Tak percaya betapa seriusnya mewujudkan gagasan hidup di Mars? NASA dan SpaceX sudah mempertimbangkannya sebagai sebuah kemungkinan.

Namun hidup di Mars tentu tak mudah. Ada banyak hal yang harus disiapkan, salah satunya membangun pesawat ruang angkasa mandiri agar dapat membawa kru dan penumpang dengan aman.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Cara melindungi astronaut dari radiasi matahari dan kosmik berbahaya juga harus dipertimbangkan. Risiko hidup dalam gaya berat mikro di planet tanpa atmosfer juga harus dipertimbangkan.

Dikutip dari detikInet, Selasa (28/6/2022), Lord Martin Rees, salah satu astronom terkemuka di Amerika Serikat, mengklaim solusi yang jelas untuk beberapa masalah di atas adalah membuat penjelajah masa depan menjadi bagian dari cyborg.

ADVERTISEMENT

"Para penjelajah pemberani di Mars ini akan keluar dari cengkeraman regulator dan mereka akan bisa memodifikasi diri mereka sendiri karena manusia sulit beradaptasi dengan Mars," ujarnya seperti dikutip dari Daily Mail.

Orang-orang yang nanti pergi ke Mars, menurutnya akan menggunakan semua teknik tersebut untuk menyesuaikan diri. Dalam satu atau dua generasi, mereka bisa menjadi spesies manusia yang sangat berbeda.

"Kami tidak tahu campuran apa yang akan dibuat dari kombinasi daging, darah, dan elektronik. Tetapi jika mereka menjadi setengah robot, tentu saja mereka bisa mendekati keabadian. Mereka akan mampu melakukan perjalanan antarbintang yang sangat panjang, berhibernasi selama ribuan tahun," kata Rees.

Jadi, apakah orang Mars di masa depan benar-benar perlu menjadi cyborg? Secara keseluruhan, tinggal di Mars kemungkinan akan lebih mudah bagi cyborg yang memiliki adaptasi yang membuat mereka cocok dengan kondisi keras di Planet Merah.

Profesor Andrew Coates, seorang Profesor Fisika, Wakil Direktur (Tata Surya) di Laboratorium Sains Luar Angkasa Mullard di UCL, menjelaskan meskipun mungkin mengubah penjajah menjadi cyborg, pertama-tama kita harus fokus pada yang lebih besar, salah satunya pertanyaan "apakah ada kehidupan di Mars?".

"Pada akhirnya mungkin kita dapat mengembangkan robot yang cukup pintar yang dapat membuat keputusan di tempat. Dalam waktu dekat lebih baik melakukan eksplorasi robotik untuk saat ini dan menunggu sampai kita mengetahui jawaban atas pertanyaan kehidupan sebelum mengirim manusia ke Mars," pungkasnya.



Hide Ads