Masyarakat Kampung Cireundeu, Desa Manggungsari, Kecamatan Rajapolah, Kabupaten Tasikmalaya berharap pemerintah membantu memperbaiki tanggul atau tepi jurang yang menjadi lokasi kecelakaan bus pariwisata akhir pekan lalu.
Akibat peristiwa itu bibir jurang semakin mendekat ke badan jalan. Kini jarak dari tepi aspal jalan ke bibir jurang tinggal menyisakan jarak kurang dari 50 cm. Sehingga dianggap membahayakan.
"Apalagi sekarang hujan terus, takutnya longsor," kata Nurjaman (55), salah seorang warga setempat, Selasa (28/6/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menyarankan dipasang bronjong untuk memperkuat tebing jurang tersebut, sehingga bisa lebih kokoh. "Sudah terlalu mepet ke jalan bahaya, apalagi kalau malam di sini gelap karena tidak ada PJU. Sepertinya memasang bronjong juga siap," kata Nurjaman.
Dia menambahkan warga siap membantu jika pemerintah hendak memperbaiki tebing jurang tersebut. "Selain itu bisa ditanami pohon lagi, yang kemarin dua batang tumbang," kata Nurjaman.
Atin (39), warga lainnya mengatakan sejak kejadian dia mengaku khawatir membiarkan anaknya pergi mengaji sendirian melewati pinggiran jalan itu. "Mepet sekali ke jalan, sejak kejadian anak saya harus diantar kalau mengaji. Kan lewat sana, kalau dibiarkan sendiri takutnya dia terpeleset karena lihat-lihat ke bawah. Atau kalau dia jalan di aspal, takut terserempet mobil," kata Atin.
Dia mengaku setuju jika tepi jurang bekas lokasi kecelakaan itu diperbaiki untuk menghindari kecelakaan lainnya. "Ngeri saya, masih ingat terus jeritan penumpang pas kejadian. Saking kerasnya kecelakaan itu saya sampai terbangun, padahal jaraknya agak jauh," kata Atin.
Kecelakaan bus pariwisata yang terjadi Sabtu (25/6/2022) dinihari itu menyebabkan sebatang pohon mahoni di tepi jurang tumbang akibat diseruduk bus. Sebelum akhirnya bus terjun ke jurang sedalam lebih dari 10 meter itu.
Baca juga: 5.065 Rumah di Kota Bandung Tak Layak Huni |
Tercerabutnya pohon dan proses evakuasi membuat tepi jurang semakin tipis, jaraknya ke tepi aspal jalan raya semakin dekat. Saat ini pengaman yang dipasang baru sebatas garis polisi yang dikaitkan pada kerucut pembatas jalan.
Diberitakan sebelumnya bus pariwisata Ciry Trans Utama itu mengangkut 60 penumpang dari SDN Sayang Jatinangor Sumedang tujuan pantai Pangandaran. Kecelakaan menyebabkan 4 orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka.
(mso/mso)