Sejumlah daerah mulai menyuntikan vaksin terhadap hewan ternak terutama sapi. Hal itu dilakukan untuk mencegah penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK).
Di Kota Bandung ada puluhan sapi yang mendapat vaksin. Kota Bandung mendapat jatah 200 vaksin PMK.
Pelaksanaan vaksinasi PMK perdana ini digelar oleh Dinas Pangan da Pertanian Kota Bandung. Kegiatan itu juga disaksikan langsung oleh Wali Kota Bandung Yana Mulyana.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kota Bandung dapat jatah 200 vaksin dari pemerintah pusat melalui Pemprov Jabar, hari ini mulai dilakukan vaksinasi kepada sapi. Di tempat ini sekitar 66 sapi divaksin mudah-mudahan bisa mencegah penyebaran PMK di Kota Bandung," kata Wali Kota Bandung Yana Mulyana usai meninjau vaksinasi PMK, Senin (27/6/2022).
Yana mengungkapkan karena polulasinya tidak banyak Kota Bandung hanya dapat 200 dosis vaksin. Meski demikian, pihaknya mengajukan jumlah vaksin sebanyak-banyaknya.
Sementara untuk perkembangan kasus, Yana klaim jika wabah PMK di Kota Bandung terkendali dengan baik. "Insya Allah terkendali, kemarin sempat ada, tapi tingkat kesembuhannya tinggi," ujar Yana.
Kadispangtan Kota Bandung Gin Gin menyebut 200 dosis vaksin yang diberikan pemerintah pusat kepada Pemkot Bandung peruntukannya sudah jelas.
"Bandung dapat 200 dosis vaksin dan peruntukukannya sudah ditentukan oleh pusat, di antaranya sapi perah, sapi bibit dan sapi indukan atau sapi yang masih punya umur panjang.
Menurutnya, populasi sapi perah di Kota Bandung tidak terlalu banyak, begitupun dengan indukan, yang ada sapi bibit dan itu yang diprioritaskan termasuk yang terular.
"Keseluruhan bisa mencapai 2-3 ribu sapi yang ada. Lihatkesitu masih kurang, hari ini 65 di sini, Selasa-Rabu diCibiru dan Bandung Kulon,"pungkasnya.
Vaksinasi PMK di CIamis
Sementara itu, di Kabupaten Ciamis ada sebanyak 800 sapi yang mendapat suntikan vaksin PMK.
Sekda Ciamis Tatang melepas tim vaksinator di halaman parkir Disnakkan Ciamis Jalan Yos Sudarso. Vaksinator mengendarai sepeda motor dan membawa tas vaksin, mereka berkeliling ke sejumlah kandang untuk menyuntikan vaksin PMK ke hewan ternak.
"Kita ketahui bersama, saat ini ada penyakit mulut dan PMK. Sekarang kita lakukan preventif, terutama menjelang idul Adha untuk menjamin kesehatan sapi dengan melakukan vaksinasi," ujar Tatang.
Tatang mengatakan Pemkab Ciamis baru mendapat 800 dosis vaksin PMK dari Pemerintah Provinsi Jabar. Sehingga proses vaksinasi dilaksanakan secara bertahap khususnya ternak sapi.
"Semoga dengan vaksinasi ini bisa melindungi masyarakat dan mencegah penyebaran wabah PMK," tegasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Ciamis Syarief Nurhidayat menuturkan dari target 6.000 sapi baru mendapat 800 dosis. Sehingga dalam vaksinasi ini, Disnakkan melakukan pendataan prioritas.
"Kami memilah-milah yang benar-benar prioritas sapi yang bisa mendapat vaksin PMK. Sebelumnya sudah dilakukan pendataan di sejumlah kandang," jelasnya.
Adapun ternak yang menjadi prioritas adalah sapi yang sehat, sapi perah, sapi potong dan indukan. Bisa juga anak sapi atau pedet yang sudah berumur 3 bulan.
"Untuk saat ini hanya untuk sapi, kalau domba dan kambing belum jadi prioritas. Sapi yang sakit tidak boleh divaksinasi. Begitu juga sapi yang baru sembuh juga tidak, karena sudah memiliki kekebalan tubuh," jelasnya.
Vaksinasi di Sukabumi
Kasus penyakit mulut dan kaki (PMK) yang menjangkit hewan ternak sapi menyebar ke Kota Sukabumi. Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi mengungkapkan setidaknya ada 77 sapi di wilayahnya suspek PMK atau menunjukkan gejala-gejala penyakit mulut dan kaki.
Fahmi mengatakan, 77 sapi tersebut telah dipisahkan dari kandangnya dan dilakukan pemantauan oleh dinas terkait. "Iya, saat ini ada suspek sebanyak 77 sapi PMK dan terus dipantau keberadaannya," kata dia kepada detikJabar, Senin (27/6/2022).
Sementara itu, terkait vaksinasi bagi hewan yang sehat akan diupayakan menjelang hari raya Idul Adha. Meski demikian, pihaknya menyebut, vaksin tersebut masih sangat terbatas.
"Vaksin untuk sapi sudah ada kabar dari pemerintah, kita lakukan vaksinasi meskipun jumlahnya masih sangat terbatas," ujarnya.
Terpisah, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Andri Setiawan mengatakan, dosis vaksin sapi yang diterima Pemkot Sukabumi hanya 300 dosis. Vaksin tersebut akan disalurkan secara bertahap bagi peternak sapi.
"300 dosis untuk 300 sapi. Hari ini mulai disalurkan, kita 2 kali pelaksanaan vaksin PMK dan pemantauan hewam qurban," ujar Andri.