Kronologi 123 Orang Keracunan di Tasikmalaya

Kronologi 123 Orang Keracunan di Tasikmalaya

Faizal Amiruddin - detikJabar
Minggu, 26 Jun 2022 08:47 WIB
Korban keracunan massal di Tasikmalaya.
Korban keracunan massal di Tasikmalaya. (Foto: Istimewa)
Tasikmalaya -

Ratusan warga Desa Sirnagalih, Desa Simpang dan Desa Hegarwangi Kecamatan Bantarkalong Kabupaten Tasikmalaya mengalami gejala keracunan. Hal itu terjadi usai warga tersebut menyantap makanan yang didapat dari seorang warga yang menggelar hajatan.

Kejadian tersebut bermula dari banyaknya masyarakat yang datang berobat ke Puskesmas sejak Sabtu (25/6/2022) petang hingga malam hari. Warga yang mengalami pusing, diare dan muntah-muntah itu terus berdatangan Puskesmas Bantarkalong.

"Hingga pukul 20.00 WIB tadi malam, kedatangan warga ke Puskesmas Bantarkalong yang mengeluhkan gejala keracunan terdata ada 123 orang. Dengan rincian 13 orang menjalani perawatan intensif dan 110 orang lainnya diizinkan pulang karena kondisinya telah stabil," kata Kapolsek Bantarkalong Iptu Mugiono, Minggu (26/6/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mugiono menjelaskan kronologi kejadian keracunan massal tersebut diduga disebabkan daging dari nasi kotak yang dibagikan warga yang akan melaksanakan hajatan.

Siempunya hajatan itu diketahui bernama Jalal warga Kampung Kendal Jaya Desa Sirnagalih Kecamatan Bantarkalong Kabupaten Tasikmalaya.

ADVERTISEMENT

"Warga yang keracunan usai menyantap nasi kotak dari warga. Diduga dari daging," ujar Mugiono.

Mugiono mengatakan upaya penanganan terus dilakukan tim medis Puskesmas Bantarkalong dibantu polisi. Bahkan tim medis mendirikan dua posko layanan kesehatan di di Kampung Lengkongsari Desa Sirnagalih dan Kampung Cikuya Desa Simpang.

"Saat ini sample makanan yang diduga menjadi penyebab keracunan sudah diamankan oleh petugas medis, untuk selanjutnya akan diperiksa," jelas Mugiono.

Sementara itu, pelaksanaan hajatan tersebut sedianya akan dilaksanakan pada Minggu (26/6/2022) ini. Menurut Mugiono, hajatan pernikahan tetap akan digelar.

"Sesuai kesepakatan hajatan akan terus dilaksanakan, namun tidak menggunakan makanan yang telah dibuat dan menyediakan makanan baru. Karena rencananya pihak mempelai pria berasal dari Bandung dan berencana membawa rombongan keluarganya sekitar 80 orang," pungkas Mugiono.

(ors/ors)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads