Kecelakaan bus pariwisata City Trans Utama yang nyungsep ke jurang di Tasikmalaya menyisakan catatan. Lokasi TKP ternyata rawan kecelakaan.
Insiden kecelakaan maut itu terjadi di Jalan Raya Rajapolah tepatnya di Kampung Cireundeu Desa Manggungsari Kecamatan Rajapolah Kabupaten Tasikmalaya, Sabtu (25/6/2022) dinihari.
Kawasan perbatasan antara Kecamatan Jamanis dan Kecamatan Rajapolah itu selama ini dikenal sebagai jalur tengkorak alias jalur rawan kecelakaan lalu lintas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di kawasan yang membentang beberapa kilometer sebelum jembatan layang Rajapolah ini sering terjadi kecelakaan lalu lintas.
"Ya dapat dikatakan daerah rawan kecelakaan, makanya pengendara harus selalu waspada," kata KBO Satlantas Polres Tasikmalaya Kota Iptu Soni Alamsyah.
Dia mengatakan salah satu penyebabnya adalah dimensi jalan yang relatif sempit serta minimnya fasilitas penerangan jalan umum. Kawasan yang rimbun pepohonan ini, gelap gulita di malam hari.
Seperti dilihat detikJabar, ruas jalan utama lintas Bandung - Tasikmalaya ini dalam keadaan gelap tanpa adanya sarana lampu penerangan. Kondisi jalan sebelum TKP terlihat berupa turunan dan sebelumnya merupakan trek lurus. Kondisi jalan ini diduga membuat bus meluncur deras sebelum kecelakaan itu terjadi.
"Kalau pemicu kecelakaan memang banyak faktor, tapi memang kawasan ini gelap jika di malam hari. Itu memang bisa menjadi salah satu faktor penyebab," kata Soni.
"Kecelakaan itu bisa human error, kendaraan tak laik dan lain-lain. Tapi umumnya kecelakaan terjadi diawali dengan adanya pelanggaran aturan berlalu lintas," kata Soni.
Khusus terkait insiden bus pariwisata rombongan SD Negeri Sayang Sumedang, Soni mengatakan untuk sementara kecelakaan diduga akibat human error.
"Dugaan sementara akibat sopir mengantuk," kata Soni.
Simak Video "Video Bus Terjun ke Jurang di Sri Lanka, 21 Orang Tewas"
[Gambas:Video 20detik]
(dir/dir)