Tren Rambut Pendek Marak di Arab Saudi Usai Hijab Tak Wajib Lagi

Kabar Internasional

Tren Rambut Pendek Marak di Arab Saudi Usai Hijab Tak Wajib Lagi

Tim detikNews - detikJabar
Minggu, 26 Jun 2022 10:00 WIB
Safi, a 26-year-old Saudi physician, poses for a photo with her short hair near the Kingdom Centre skyscraper in the centre of Saudi Arabias capital Riyadh on June 19, 2022. - When Saudi doctor Safi took a new job at a hospital in the capital, she decided to offset her standard white lab coat with a look she once would have considered dramatic. Walking into a Riyadh salon, she ordered the hairdresser to chop her long, wavy locks all the way up to her neck, a style increasingly in vogue among working women in the conservative kingdom. The haircut - known locally by the English word
Tren Gaya Rambut Pendek di Arab Saudi. (Foto: AFP via Getty Images/FAYEZ NURELDINE)
Riyadh -

Arab Saudi tidak lagi mewajibkan wanita di negaranya memakai hijab di tempat umum. Kebijakan ini kemudian melahirkan tren baru.

Dikutip dari detikNews, Sabtu (25/6/2022), wanita Arab Saudi ramai-ramai memotong rambut panjangnya setelah ada kebijakan itu. Mereka memilih memiliki rambut yang sangat pendek.

Tren rambut pendek itu mulai menjamur di jalanan Ibu Kota Riyadh. Salah satunya Safi yang seperti dilansir AFP, Jumat (24/6/2022). Safi berprofesi sebagai dokter dan baru saja mendapatkan pekerjaan di sebuah rumah sakit di Riyadh.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia memutuskan memberikan penampilan baru bagi dirinya dengan memotong rambutnya yang panjang bergelombang menjadi sangat pendek hingga ke leher.

Gaya rambut pendek yang secara lokal dikenal dengan kata bahasa Inggris 'boy' semakin populer di kalangan wanita pekerja di Saudi yang konservatif.

ADVERTISEMENT

Terlihat di jalanan Riyadh, banyak wanita yang memiliki gaya rambut pendek. Situasi itu bisa terjadi juga setelah wanita Saudi tidak lagi diharuskan mengenakan hijab di bawah reformasi sosial yang didorong Putra Mahkota Saudi Pangeran Mohammed bin Salman (MBS), yang juga penguasa de-facto Saudi.

Dengan semakin banyak wanita bergabung dalam angkatan kerja, bagian utama dari upaya pemerintah membangun kembali perekonomian Saudi, banyak yang menggambarkan gaya rambut 'boy' sebagai alternatif praktis dan profesional dibandingkan gaya rambut panjang.

Bagi Safi, yang menggunakan nama samaran untuk melindungi identitasnya, potongan rambut pendek juga menjadi semacam perlindungan dari perhatian yang tidak diinginkan dari laki-laki, yang memampukan dirinya lebih fokus pada pasien-pasiennya.

"Orang lebih suka melihat feminitas dalam penampilan wanita. Gaya ini menjadi semacam perisai yang melindungi saya dari orang-orang dan memberikan saya kekuatan," ucapnya.

(ors/ors)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads