.webp)
Emmeril Kahn Mumtadz alias Eril, putra sulung Gubernur Jabar Ridwan Kamil, hari ini, Sabtu 25 Juni 2022, sejatinya berusia 23 tahu. Almarhum Eril lahir pada 25 Juni 1999. Eril kini sudah tenang di tempat peristirahatan terakhirnya.
Jutaan doa hingga ucapan belasungkawa mengalir saat Eril menuju tempat peristirahatan terakhirnya di Cimaung, Kabupaten Bandung. Ribuan masyarakat turut mengantarnya.
Putra sulung Ridwan Kamil itu rupanya dikenal sebagai pribadi yang santun dan bersahaja. Ima Riyati, wali kelas Eril saat bersekolah di SMAN 3 Bandung menjadi saksi kesederhanaannya. Ima menempatkan Eril dalam hati dan pikirannya. Eril rupanya menjadi bagian hidup Ima.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pelukan hangat. Itulah kata yang keluar dari Ima saat ditanya mengenai Eril. Putra sulung Ridwan Kamil itu selalu memberikan pelukan hangat saat berjumpa Ima.
"Memeluk dan mencium tangan saya. Itulah Eril. Itu selepas jadi alumni (SMAN 3 Bandung). Kalau yang lain kan cium tangan setiap ketemu saya," kata Ima saat berbincang dengan detikJabar, Sabtu (25/6/2022).
Bagi Ima, almarhum Eril adalah inspirasi dalam kebaikan. Eril istimewa, sebab sederhana dan tak banyak bicara. Selama dua tahun menjadi wali kelas Eril, yakni Kelas IX dan X IPA 2, Ima mengaku menyimpan tumpukan memori berkesan tentang Eril.
"Lebih banyak aksinya. Sangat dermawan. Sering membantu caraka di sekolah, ada yang dikasih sepeda dan lainnya," ucap Eril.
Kisah Eril yang akrab dan sering membantu caraka atau jabatan fungsional di sekolah pernah disampaikan Ridwan Kamil saat menghadiri wisuda anak keduanya, Camillia Laetitia Azzahra atau Zara di SMAN 3 Bandung. Ridwan Kamil menceritakan Eril pernah memberikan sepatu dari Spanyol untuk seorang satpam SMAN 3 Bandung yang akrab disapa Masbro.
Salat Tengah Malam
Ima memang kini tak lagi mengajar. Ia pensiun sejak 2020. Kisah tentang Eril saat dirinya masih menjadi wali kelas masih terekam jelas. Ima pun menceritakan tentang kebiasaan Eril pada tengah malam.
Saat itu, SMAN 3 Bandung melaksanakan kegiatan Pramuka di Jatinangor, Kabupaten Sumedang. Ima saat itu berniat salat tengah malam. "Saya waktu itu ingin merasakan salat tengah malam di alam terbuka," tutur Ima.
"Dia sudah menyelesaikan salat malam. Kemudian, dia menjaga tenda temannya. Membuat api unggun kecil di situ. Dia jagain tuh tenda teman-temannya," kata Ima.
Ima lantas menghampiri Eril. Ia meminta Eril menemaninya salat malam. "Waktu itu gelap gulita. Saya ditungguin, sampai salat saya selesai," tutur pensiunan guru itu.
Ima mengaku mengenal Eril sejak masih anak-anak. Dulu, Ima bertetangga dengan keluarga Eril di Dago Pojok, Bandung. Eril sederhana sejak ia masih belia.
Siswa Aktif
Almarhum Eril lulus di SMAN 3 Bandung pada 2017. Menurut Ima, almarhum merupakan siswa berprestasi dan aktif dalam kegiatan sekolah.
"Kemampuan akademik di atas rata-rata. Kalau kelas saya kan anaknya pintar-pintar," ucap Ima.
Ima mengajar pelajaran gambar teknik. Kemampuan Eril dalam pelajaran gambar teknik dinilai masih di atas rata-rata. Namun, dikatakan Ima, Eril lebih tertarik meneruskan studinya di teknik mesin. Berbeda dengan ayahnya, Ridwan Kamil.
Saat masih SMA, Eril pun aktif di kegiatan OSIS. Selain itu, Eril juga aktif mengikuti ekstrakurikuler.
"Dia itu aktif juga di musik klasik, memainkan saksofon," tutur Ima.
Ridwan Kamil juga sempat menceritakan Eril yang aktif di OSIS dan sepak bola. Eril tergabung dalam skuad Belitung Muda Tiga, klub sepak bola SMAN 3 Bandung. Cerita tentang Eril ini disampaikan saat Ridwan Kamil hadir dalam wisuda Zara di SMAN 3 Bandung.
Lagi, Ima menyampaikan Eril adalah inspirasi bagi siapapun. Sebab Eril, menurut Ima, mengajarkan tentang kebaikan, peduli sesama, menghormati orang tua hingga kesederhanaan.
"Banyak inspirasi yang diambil," kata Ima.
