Kecelakaan terjadi di Jalan Raya Rajapolah tepatnya di Kampung Cireundeu, Desa Manggungsari, Kecamatan Rajapolah, Kabupaten Tasikmalaya, Sabtu (25/6/2022) dini hari.
Detik-detik kecelakaan mengerikan itu diungkapkan oleh Kepala SD Negeri Dayang Jatinangor Sumedang, Yaya Wahyudi. Sebagaimana diketahui, bus pariwisata tersebut ditumpangi oleh keluarga besar SD Neger Sayang Sumedang. Sedianya mereka hendak berwisata ke pantai Pangandaran.
"Saya Kepala Sekolahnya. Bus berangkat dari Sumedang sekitar jam 22.30 WIB. Sengaja berangkat malam untuk menghindari kemacetan," kata Yaya di RSUD dr Sukardjo Tasikmalaya, Sabtu (25/6/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yaya berangkat bersama istrinya, dia duduk di jok kedua bus berwarna gelap itu. "Saya tidak tidur, waktu kejadian masih terjaga. Nah bus tiba-tiba oleng," kata Yaya.
Dia mengatakan setelah oleng bus bergerak ke kiri sebelum akhirnya menerabas pepohonan dan jatuh ke jurang sedalam sekitar 10 meter.
"Pas kejadian terjunnya saya tak sadar. Tapi setelah jatuh saya langsung sadar. Saya terjepit, lalu mencari istri saya," kata Yaya.
Selanjutnya dia berusaha meloloskan diri dari himpitan kemudian berusaha keluar. "Setelah banyak yang menolong, kami juga berusaha keluar dari jurang itu," kata Yaya.
Yaya sendiri mengalami luka di beberapa bagian tubuhnya. Dia cedera sehingga tak bisa berjalan.
Menurut Yaya penumpang bus ada 63 orang. "Penumpang ada sekitar 63 ada anak-anak juga," katanya.
Pihak kepolisian sendiri belum merilis data resmi korban kecelakaan ini. Data sementara polisi menyatakan 3 orang tewas.
Bus pariwisata City Trans Utama bernopol B 7701 TGA mengalami kecelakaan hingga masuk ke jurang. Akibat kecelakaan tersebut menyebabkan 3 orang meninggal dunia dan 56 lainnya mengalami luka-luka.
Kapolres Tasikmalaya Kota AKBP Aszhari Kurniawan mengatakan, bus yang mengalami kecelakaan dikemudikan oleh Dedi Kurnia Ilahi.
"Bawa rombongan penumpang sebanyak 59 orang. Rombongan pelajar SDN Sayang Jatinangor," ujar Aszhari.
Dia mengatakan itu dugaan sementara kecelakaan akibat sopir mengantuk sehingga tak mampu mengendalikan kendaraan yang dikemudikannya.
Bus yang melaku dari arah Bandung menuju Tasikmalaya itu oleng ke kiri dan masuk ke jurang sebelum akhirnya mobil terguling ke samping di dasar sungai. Ketinggian dari badam kalan sekitar 10 meter.
"Pengakuan sementara pengemudi dalam keadaan mengantuk sehingga kendaraan tersebut hilang kendali mengarah ke kiri kemudian terperosok ke dalam jurang sedalam kurang lebih 10 meter," kata Aszhari.