Heboh Pria Sukabumi Muncul Lagi Usai Dinyatakan Meninggal 2 Tahun

Heboh Pria Sukabumi Muncul Lagi Usai Dinyatakan Meninggal 2 Tahun

Syahdan Alamsyah - detikJabar
Kamis, 23 Jun 2022 15:16 WIB
Lokasi hilangnya AK (38) di Karang Hawu
Lokasi hilangnya AK (38) di Karang Hawu (Foto: Syahdan Alamsyah/detikJabar)
Sukabumi -

Warga inisial AK asal Desa Pasanggrahan, Kecamatan Sagaranten, Kabupaten Sukabumi tiba-tiba muncul lagi di desanya. Padahal, pria 38 tahun itu sempat dikabarkan hilang karena tenggelam di lokasi wisata Karang Hawu, Kecamatan Cisolok pada tahun 2020 silam.

Sejumlah warga dikonfirmasi detikJabar, mereka menceritakan kisah yang terbilang aneh tersebut. Menurut mereka kemunculan AK itu janggal karena pihak keluarga sendiri sudah membuat surat pernyataan bahwa pria itu meninggal dunia.

"Oh itu, memang menurut berita yang beredar d masyarakat banyak yang membenarkan secara pribadi saya belum pernah melihat atau bertemu beliau," kata Kepala Desa (Kades) Pasanggrahan, Irman melalui aplikasi perpesanan, Kamis (23/6/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

DetikJabar kemudian menanyakan soal adanya surat keterangan meninggal dunia yang dibuat oleh ayah AK pada 12 Februari 2020. Menurut Irman surat itu dibuat oleh keluarga sendiri.

"Betul sebelumnya kita minta surat keterangan yang datang dari rumah sakit atau yang berwenang tetapi pihak keluarga melalui utusanya tidak memberikan hanya memberi surat laporan hilang dari kepolisian dan surat pernyataan dari keluarga," ujar Irman.

ADVERTISEMENT

Pihak desa sendiri dijelaskan Irman memang mengeluarkan surat kuning, namun tidak menjelaskan soal kematian AK seperti yang dibuat pihak keluarga. "Itu pun surat yang kami berikan surat kuning dengan keterangan hilang," imbuh Irman.

Salah satu saksi mata yang melihat AK adalah Kades Sagaranten, Asep Abdul Muis. Ia mengaku bertemu AK sekitar bulan puasa sekitar April lalu, pria itu sengaja datang untuk sekedar mengobrol dengan Asep.

"Saya kenal, tapi bukan teman tongkrongan, memang kabarnya dulu hilang saat ke Palabuhanratu dengan rombongannya. Temannya bawa mobil kemudian dapat kabar Haji AK tenggelam. Teman-temannya laporan ke SAR sampai ke Polres keluarganya juga panik," kisah Asep.

Asep mendapat kabar kemunculan AK ketika ayah AK meninggal dunia. "Nah ketika ke kantor desa saya kagetkan saya. Ternyata (kabar yang beredar) benar, ia betul, heran. Malam sempat janjian ketemu hanya enggak sempat. Dia datang pakai motor, pakai jaket hitam dan kupluk," ujarnya.

Sejumlah dokumen soal hilangnya AK juga dibuat keluarga di Polsek Cisolok, Resor Sukabumi. Selain surat pernyataan keluarga yang menyebut AK meninggal dunia, ada juga surat pernyataan berisi kronologi hilangnya AK yang ditandatangani oleh ayahnya.

"Dengan ini saya selaku orang tua kandung dari anak saya yang bernama AK menyatakan bahwa anak saya tersebut telah hilang pada hari Kamis tanggal 23 Januari 2020 diketahui sekira pukul 20.00 Wib di sekitar Gunung Karang hawu tepatnya di Kp. Cipawenang Ds. Cisolok Kec. Cisolok Kab. Sukabumi dan saya selaku orang tua dari anak saya tersebut bersama dengan keluarga telah berusaha mencarinya di sekitar lokasi Gunung Karang hawu namun tidak berhasil ditemukan dan di sekitar karang pada tebing gunung karang hawu tersebut kami sempat menemukan sandal warna hitam dan ciput warna hitam milik anak saya yang posisinya tersangkut pada karang sekitar tebing gunung karang hawu tersebut sehingga sampai sekarang ini anak saya AK belum juga kembali serta belum diketahui," kutip detikJabar dari surat tersebut.

DetikJabar mendatangi, lokasi tempat hilangnya AK pada 2020 silam, warga menyebut saat itu memang ramai proses pencarian AK yang disebut hilang di Karang Kursi, Gunung Winarum kawasan wisata Karang Hawu.

"Ia dulu ramai pencarian, katamya hanya ada sendal sebelah-sebelah dan ciput milik orang yang hilang. Keluarganya juga semua beristirahat di warung saya," kata Royah (49) pemilik warung tidak jauh dari Karang Kursi.

(sya/yum)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads