Banjir masih kerap terjadi di berbagai wilayah di Kota Bandung. Meski begitu, Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Binamarga Kota Bandung Didi Ruswandi mengatakan, jumlah genangan terus berkurang.
"Jumlah resapannya masih kurang, kemudian kapasitas aliran kurang dan kapasitas parkir air juga kurang. Dari 68 tinggal 10 kategorinya banjir dan 24 kategorinya tergenang, 34 lainnya sudah beres," kata Didi di Bandung, Rabu (22/6/2022).
Untuk mengantisipasi banjir, Pemkot Bandung tahun ini akan memasang tiga pompa di kawasan Cingised, Kopo-Citarip, dan Rancabolang-Gedebage. Pemkot Bandung juga berkolaborasi dengan Pemkab Bandung untuk melakukan pembangunan kolam retensi di Tegalluar, Kabupaten Bandung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tahun ini kita juga kerja sama antardaerah dengan Kabupten Bandung, sedang intensif persiapan memulai pembangunan kolam retensi di Tegalluar. (Lahan) yang sudah bebas 2 hektare dan yang disiapkan 13 hektare. Kontribusi kita, penggalian oleh kita, pembuatan galian ya kita dengan pendekatan alamiah," ungkapnya.
Tahun ini, menurut Didi ada tiga kolam retensi yang dibangun. Dua masih dibangun dan satu di antaranya sudah rampung. Jika ditotalkan dengan sembilan kolam retensi yang sudah ada, maka akan ada 13 kolam retensi di Kota Bandung.
"Tahun ini ada di Kaveleri, nanti di Sungai Cisanggarung Pasirimpun, dan kalau ini jadi, Tegalluar bareng Kabupten Bandung," ujarnya.
Tak hanya melakukan penanganan banjir di wilayah kota dan hilir sungai. Pihaknya juga melakukan penataan di kawasan hulu.
"Penataan hulu terus dilakukan, kita juga lakukan penataan di Ciraga. Dulu itu lumbung air, sekarang dijadikan palawija oleh warga dan sekarang kita bikin lima kolam dan akan ditanami dan minggu depan sudah mulai," pungkasnya.
(wip/ors)