Hujan deras yang mengguyur Kota Bandung dan sekitarnya pada Senin (20/6) lalu mengakibatkan Kolam Retensi Cilember mengalami kerusakan. Kolam untuk menampung debit air di wilayah perbatasan Kota Bandung-Cimahi itu dilaporkan jebol lantaran tak kuat menampung aliran air yang deras setelah guyuran hujan.
Akibatnya, sebanyak 30 KK di Kelurahan Sukaraja, Kecamatan Cicendo, Kota Bandung dilaporkan menjadi wilayah yang terdampak banjir. Aliran air yang seharusnya ditampung oleh Kolam Retensi Cilember, akhirnya meluap akibat kerusakan tersebut.
"Ada 30-40 KK di RT 1 RW 3 yang kemarin sore terdampak banjir. Kolam retensinya jebol karena hujan yang besar terus enggak mampu menampung terjangan air," kata Kasi Ekonomi dan Pembangunan (Ekbang) Kelurahan Sukaraja M Adji Permana saat dikonfirmasi detikJabar, Rabu (22/6/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adji mengungkap, ketinggian air yang masuk ke rumah warga sekitar selutut orang dewasa. Namun kini, air sudah surut dan warga telah membersihkan sisa-sisa genangan yang masuk ke rumah.
"Ketinggiannya sempat sampe selutut orang dewasa. Tapi sekarang udah surut, warga udah bebersih rumah kemarin," tuturnya.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (SDABM) Didi Ruswan membenarkan kondisi Kolam Retensi Cilember telah jebol. Menurut laporan yang ia terima, kolam itu mengalami kerusakan karena tak kuat menampung debit air dari dua aliran sungai usai diguyur hujan.
"Iyah sudah dapat infonya, dan itu katanya iyah jebol. Besar sekali kan itu ada pertemuan dua sungai ke kolam retensi, jadi penuh di outletnya," kata Didi.
Didi mengungkap, kerusakan Kolam Retensi Cilember akan ditangani oleh Pemkot Cimahi. Sementara dari Pemkot Bandung, hanya menyediakan proyek bronjong yang berupa anyaman kawat berisi bebatuan untuk penahan di tepi sungai.
"Itu ditangani Cimahi. Kita hanya diminta menyediakan bronjong aja," ujarnya.
(ral/mso)