Penyebab Sukaraja Jadi Kelurahan Paling Kumuh di Kota Bandung

Penyebab Sukaraja Jadi Kelurahan Paling Kumuh di Kota Bandung

Rifat Alhamidi - detikJabar
Selasa, 21 Jun 2022 15:12 WIB
Kantor Kelurahan Sukaraja
Kantor Kelurahan Sukaraja (Foto: Rifat Alhamidi/detikJabar).
Bandung -

Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman (DPKP) merilis data wilayah paling kumuh di Kota Bandung pada 2021. Kelurahan Sukaraja di Kecamatan Cicendo, ditetapkan menjadi kawasan paling kumuh dengan luas sebaran 37,34 hektare.

Kondisi ini pun tak dipungkiri oleh para pejabat di Kelurahan Sukaraja. Lantas, apa faktor yang mengakibatkan kelurahan itu ditetapkan menjadi kawasan paling kumuh di Kota Bandung?

"Jadi begini, lahan di Kelurahan Sukaraja itu ada tiga. Punya pemkot, punya pribadi dan lahan punya TNI AU. Nah yang terdampak kawasan kumuh, itu paling besar ada di lahannya TNI AU," kata kata Kasi Ekonomi dan Pembangunan (Ekbang) Kelurahan Sukaraja M Adji Permana saat ditemui detikJabar di kantornya, Selasa (21/6/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Adji merinci, lahan milik TNI AU yang kini menjadi pemukiman padat penduduk itu diantaranya tersebar di RW 1, 2 serta 9. Namun yang paling banyak, pemukiman penduduk di lahan TNI AU yang difungsikan menjadi Bandara Husein Sastranegara itu ada di RW 2.

"Paling banyak di sana, itu 80 persen pemukiman penduduk ada di lahannya TNI AU dan memang dikategorikan kumuh semua," terangnya.

ADVERTISEMENT

Kelurahan Sukaraja sendiri terdiri dari 10 RW dan 71 RT. Menurut perhitungan Adji, sebaran wilayah kumuh di kelurahannya mencapai 20-30 persen dari total luas wilayah 132 hektare.

Kondisi itu, akhirnya membuat para pejabat Kelurahan Sukaraja tak bisa berbuat banyak untuk menekan rangking wilayah kumuh di sana. Sebab, upaya melalui program rehabilitasi rumah tidak layak huni (RTLH) tak bisa diwujudkan karena kendala keabsahan lahan yang dihuni warga.

"Karena ketika kita ajukan permohonan rutilahu (menyebut rehab rumah tidak layak huni), itu pasti gagal. Soalnya kan lahan di sana merupakan peta 76 punya TNI AU, sehingga tidak bisa dibuatkan sertifikat akta tanah gitu," terangnya.

"Sementara aturannya, kalau kita mau membangun rutilahu, akta-akta tanahnya harus jelas. Nah karena itu lahan punya TNI AU, nggak boleh ada jual beli lahan, termasuk pembuatan sertifikat tanah meskipun buat kebutuhan administrasi pembangunan rutilahu," tambahnya.

Menurut Adji, pihaknya telah mengajukan permohonan ke pihak DPKP mengenai persoalan ini. Sebab, tak mungkin Kelurahan Sukaraja menghapus keberadaan wilayah tersebut untuk menekan rangking wilayah kumuh di Kota Bandung.

"Kami sudah melayangkan permohonan ke DPKP, karena tidak mungkin kalau dihapus begitu saja. Soalnya mau gimanapun upayanya kita melalui rulitahu, itu pasti selalu ditolak karena tidak sesuai dengan aturan," ucapnya.

Pihaknya pun berharap ada intervensi langsung dari Pemkot Bandung untuk mencari solusi atas permasalahan tersebut. Sebab menurutnya, kawasan kumuh di Kelurahan Sukaraja tak boleh dibiarkan terus menerus untuk bisa menekan angka kawasan kumuh di Kota Bandung.

"Permasalahan ini mah udah kayak jadi warisan. Penyelesaiannya enggak mungkin dilakukan sama kami, karena ini mah ranahnya pimpinan tertinggi," pungkasnya.

Sebagaimana diketahui, wilayah kumuh di Kota Bandung masih menjadi pekerjaan rumah bagi pemkot untuk dibenahi. Dengan memiliki luas wilayah 167,3 km2 atau setara 16.732 hektare, Kota Bandung menyisakan wilayah kumuh seluas 468,031 hektare.

Dilansir dari laman Open Data Kota Bandung, Selasa (21/6/2022), data tentang wilayah kumuh bisa diakses di portal Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman (DPKP) Kota Bandung. DPKP pun mencatat wilayah kumuh di Kota Bandung seluas 468,031 hektare pada tahun 2021.

Jika dibandingkan tahun 2020, wilayah kumuh di Kota Bandung memang mengalami penurunan. Pada tahun tersebut, DPKP mencatat wilayah kumuh di Kota Bandung mencapai 491,947 hektare kemudian turun pada 2021 menjadi 468,031 hektare atau berkurang 23,916 hektar wilayah kumuh di Kota Bandung.

Adapun 10 kelurahan dengan luasan wilayah kumuh paling tinggi di Kota Bandung di antaranya Kelurahan Sukaraja di Kecamatan Cicendo dengan 37,43 hektare serta Kelurahan Ciumbuleuit di Kecamatan Cidadap dengan 33,54 hektare.

Kemudian Kelurahan Sukahaji di Kecamatan Babakan Ciparay dengan 30,85 hektare, Kelurahan Cijerah di Kecamatan Bandung Kulon dengan 17,528 hektare dan Kelurahan Babakan di Kecamatan Babakan Ciparay dengan 17,41 hektare.

Selanjutnya, Kelurahan Babakan Ciparay di Kecamatan Babakan Ciparay dengan 15,82 hektare, Kelurahan Pajajaran di Kecamatan Cicendo dengan 15,64 hektare serta Kelurahan Kopo di Kecamatan Bojongloa Kaler dengan 13,302 hektare. Kemudian Kelurahan Pasirwangi di Kecamatan Ujungberung dengan 10,987 hektare serta Kelurahan Jamika di Kecamatan Bojongloa Kaler dengan 10,41 hektare.

(ral/mso)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads