Cegah Virus PMK, UPT BPTP Cirebon Terapkan Lockdown

Cegah Virus PMK, UPT BPTP Cirebon Terapkan Lockdown

Ony Syahroni - detikJabar
Senin, 20 Jun 2022 22:00 WIB
Virus PMK mulai mewabah di Tuban. 4 ekor sapi mati diduga terjangkit.
Ilustrasi sapi (Foto: Ainur Rofiq/detikJatim)
Cirebon -

Unit Pelaksana Teknis Balai Pengembangan Ternak Potong (UPT BPTP) Kota Cirebon, Jawa Barat menerapkan lockdown untuk mencegah penyebaran kasus penyakit mulut dan kaki (PMK) di wilayah itu.

Dengan diterapkannya kebijakan lockdown tersebut, maka selain pegawai UPT BPTP, untuk sementara waktu dilarang masuk.

"BPTP ini kami tutup untuk kunjungan umum atau lockdown. Hanya pegawai BPTP saja yang boleh ada di sana. Itu pun kalau mau masuk harus steril dengan disemprot menggunakan disinfektan," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKPPP) Kota Cirebon, Yati Rohayati di Kota Cirebon, Senin (20/6/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Yati mengatakan, jumlah hewan ternak yang ada di kandang BPTP di kelurahan Argasunya, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon saat ini ada sekitar 135 ekor. Menurut Yati, seluruh hewan tersebut hingga kini masih terpantau dalam keadaan sehat.

UPT BPTP Kota Cirebon menerapkan lockdownUPT BPTP Kota Cirebon menerapkan lockdown Foto: Ony Syahroni/detikJabar

"Kami mohon maaf kepada masyarakat. Karena biasanya anak-anak sekolah atau masyarakat umum diperbolehkan untuk mengunjungi balai kami dalam rangka edukasi. Tapi untuk sekarang, sementara waktu kami tutup dulu," kata Yati.

ADVERTISEMENT

Dikatakan Yati, penerapan lockdown tersebut dilakukan setelah sebelumnya terdapat beberapa hewan ternak milik warga di sekitar UPT BPTP yang diketahui terjangkit PMK.

Yati menyebutkan, dari total 400 ekor hewan ternak yang saat ini ada di Kota Cirebon, 36 di antaranya terjangkit penyakit mulut dan kaki.

"Yang terkena PMK ada 36. Yang sembuh 7, yang dipotong bersyarat 2, dan yang mati ada satu," kata Yati.

(yum/yum)


Hide Ads