.webp)
Bola basket kini bukan hanya sekedar hobi semata bagi kalangan anak-anak. Seperti diketahui, baru-baru ini sejarah mencatat Timnas Basket Indonesia mendapatkan medali emas untuk pertama kalinya dalam SEA Games 2021 melawan Filipina.
Artinya, basket menjadi salah satu olahraga yang membutuhkan generasi penerus agar dapat mempertahankan nama bangsa di kancah Internasional. Tentunya melahirkan bibit pemain basket andal dan memiliki skill yang mumpuni menjadi target utama Sukabumi Basketball Academy (SBA).
Tak tanggung-tanggung, dihadirkan para pebasket andal dari Dewa United seperti Jamarr Andre Johnson, David Seagers, Kevin Moses Poetiray, Xaverius Prawiro, Kaleb Ramot Gemilang, hingga Wijin (Wijayanto Saputra).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelum memulai latihan, para peserta dihibur dengan penampilan Boles (Bola Leungeun Seneu) yang ditampilkan oleh Pencak Silat asal Ponpes Alfath. Kemudian, barulah sesi latihan dan pertandingan dimulai.
 Pelatihan basket anak-anak di Sukabumi. Foto: Siti Fatimah/detikJabar |
Pembina SBA Bagus Pekik mengatakan, sosok pebasket profesional asing dan lokal itu sengaja dihadirkan dalam coaching clinic. Tujuannya agar memantik semangat para generasi muda. Mereka diajarkan terus mengasah keterampilan bermain basket.
"Kita mau mendorong Pemda untuk menggairahkan olahraga. Saya pikir Sukabumi butuh figur-figur mereka supaya bisa belajar, mereka juga agar tahu kalau mereka main basket gedenya seperti apa," ujar Bagus kepada detikJabar, Minggu (19/6/2022).
"Kalau basket itu kan kerja tim, bagaimana mendidik anak-anak bekerja sama dalam sebuah tim, menerima kekalahan, latih mendisiplinkan waktu, sementara yang lain asik main game. Hari ini tantangan kita kan di situ, generasi muda lebih asyik main game dibandingkan dengan kegiatan outdoor," ujarnya.
 Pelatihan basket anak-anak di Sukabumi. Foto: Siti Fatimah/detikJabar |
Dalam acara tersebut anak-anak terlihat sangat antusias mengikuti pelatihan dan pertandingan. Hal itu dirasakan pemain Dewa United Kevin Moses Poetiray.
"Semua dari yang masih kecil sampai yang gede kelas 1 SMA itu mereka antusias, sama coach Maxi (Maximiliano Enrique Seigorman) juga serius. Jadi memang dalam diri mereka kelihaian mau maju di basket," ujar Kevin.
Dirinya melihat bakat para anak-anak tersebut dapat berkembang bila sering dilatih dan bertanding. Bahkan, anak-anak lebih muda belajar basket ketimbang dirinya.
"Saya mulai main basket di umur 14-15 tahun. Mereka bahkan yang di Sukabumi ini main basket lebih lama dari saya, jadi di usia yang masih dini. Buat saya usia bukan tolak ukur prestasi," katanya.
(ors/ors)
