Duka Keluarga Pendaki Asal Cimahi yang Meninggal di Gunung Slamet

Duka Keluarga Pendaki Asal Cimahi yang Meninggal di Gunung Slamet

Whisnu Pradana - detikJabar
Minggu, 19 Jun 2022 13:14 WIB
Anak Hardiat Hidayatuloh menunjukkan foto ayahnya saat mendaki gunung.
Anak Hardiat Hidayatuloh menunjukkan foto ayahnya saat mendaki gunung (Foto: Whisnu Pradana/detikJabar).
Cimahi -

Duka menyelimuti kediaman Hardiat Hidayatuloh (53), pendaki asal Kota Cimahi yang meninggal dunia di Gunung Slamet, Purbalingga, Jawa Tengah, Sabtu (18/6/2022).

Pelayat datang silih berganti mengucapkan belasungkawa pada keluarga Hardiat di rumah duka, Kecamatan Cimahi Utara, Kota Cimahi pada Minggu (19/6/2022).

Keluarga menerima kedatangan pelayat dan ucapan belasungkawa dengan tangan terbuka. Diwakili oleh kakak Hardiat beserta tiga orang anaknya, Mustofa Umar (22), Amar Fauzan (17), dan si bungsu Amir Hamzah (11).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami keluarga menerima ini sebagai takdir, karena memang bapak (Hardiat) meninggalnya kelelahan waktu istirahat pendakian," ungkap Amar Fauzan, anak kedua Hardiat kepada detikJabar.

Amar mengatakan ayahnya berangkat mendaki ke Gunung Slamet pada hari Jumat (17/6/2022) bersama beberapa orang teman dari tempatnya bekerja.

ADVERTISEMENT

"Berangkat itu Jumat, terus Sabtu subuh itu mendaki. Nah kejadiannya itu siangnya," kata Amar.

Sebelum berangkat ke Gunung Slamet, Amar menyebut orang tuanya pasti mengecek kondisi kesehatan. Apalagi pendakian kali ini bukan yang pertama kali dilakukan.

"Kemarin sebelum berangkat juga cek dulu kondisi, karena setiap mau berangkat pasti cek kesehatan. Mungkin memang sudah takdirnya," ujar Amar.

Pertama Mendaki 2019

Amar bercerita jika awal ayahnya mulai mendaki gunung pada tahun 2019, tepat setahun sebelum pandemi COVID-19. Aktivitas ekstrem itu dilakukannya hingga ajal menjemput.

"Awalnya itu ya 2019, sebelum pandemi. Terus berlanjut sampai sekarang," tutur Amar.

Sejumlah gunung di Indonesia sudah ditaklukan oleh mendiang Hardiat Hidayatuloh, di antaranya Gunung Merbabu, Ciremai, Slamet, dan sejumlah gunung lainnya.

"Sudah banyak, tapi yang saya ingat itu Ciremai, Merbabu, sama Slamet. Kebetulan ke Slamet itu saya dulu, baru bapak naik juga," ucap Amar.

Amar dan kedua saudaranya kini bakal melanjutkan kesukaan ayahnya mendaki gunung. Apalagi untuk dirinya yang memang diajak langsung oleh ayahnya menjadi penyuka olahraga naik gunung.

"Kalau kakak kan baru pulang dari pesantren, 10 tahun di sana. Kalau adik masih kecil. Jadi saya akan terus lanjut mendaki, melanjutkan hobi bapak," ujar Amar.

(mso/mso)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads