Gadis Sukabumi Mengaku Terjebak di Pangkal Pinang gegara Loker Abal-abal

Gadis Sukabumi Mengaku Terjebak di Pangkal Pinang gegara Loker Abal-abal

Syahdan Alamsyah - detikJabar
Sabtu, 18 Jun 2022 08:31 WIB
Depressed sad young female standing in a dark tunnel
Ilustrasi (Foto: Getty Images/iStockphoto/kieferpix)
Sukabumi - Hati-hati dengan unggahan lowongan kerja di media sosial. SR (26) gadis asal Kecamatan Nyalindung, Kabupaten Sukabumi mengaku terjebak dan dipekerjakan di tempat karaoke di Pangkal Pinang, Bangka Belitung usai tergiur dengan tawaran kerja di media sosial Facebook.

SR mengaku dipekerjakan di tempat karaoke dan diharuskan membayar sejumlah fasilitas. Tidak itu saja, ia juga mendadak dijerat utang sebesar Rp 7,3 juta yang disebut sebagai biaya pemberangkatannya ke tempatnya berada saat ini.

"Baru dua hari di sini, namun ternyata apa yang dijanjikan tidak sesuai dengan apa yang ditawarkan dalam lowongan pekerjaan. Janjinya kerja di cafe dan restoran, dapat fasilitas dan semua biaya pemberangkatan gratis. Tahunya saya harus mengganti dan fasilitas kos juga harus bayar," keluh SR melalui sambungan telepon dengan detikJabar, Jumat (17/6/2022).

SR mengisahkan, ia awalnya tergiur dengan salah satu unggahan di grup media sosial Facebook info loker Sukabumi. Posisinya yang menganggur selepas kerja di salah satu pabrik sepatu membuatnya tidak pikir panjang untuk mencoba tawaran tersebut.

"Ada unggahan di Info loker Sukabumi, kayak meyakinkan. Janjinya manis gitulah, dia kasih nomer WA awalnya sempat ragu, tapi orang yang mengaku bernama A (inisial) itu bawel. Kata dia mau enggak berangkat, kata dia semua fasilitas enak," cerita SR.

Awalnya SR menanyakan soal biaya keberangkatan, namun perempuan inisial A itu memberikan keyakinan. Seluruh fasilitas gratis berikut biaya keberangkatan, akhirnya tanpa pikir panjang SR akhirnya menyetujui untuk menerima pekerjaan itu.

"Sudah begitu berangkat, dijemput sama Travel. Mereka juga siapkan tiket dan sebagainya, katanya free kata si A ini karena sempat bingung juga ongkosnya gimana. Tahu-tahu berangkat aja di Bandara gampang banget masuknya, tiba di sini kami dijemput," ujar SR.

Harapan SR pupus setelah tiba di lokasi, kondisi yang berbeda dan kurang layak ia temukan di tempat tersebut. Namun karena sudah nanggung, akhirnya ia pasrah untuk tinggal di lokasi itu.

"Datang ke sini pas lihat, kondisinya kok berbeda. Tapi sudah nanggung kan ya, pertamanya mereka baik. Namun saat malamnya saya disuruh duduk kayak nawarin kita ke pemobil dan pemotor yang lewat," ungkap SR yang saat itu sadar ia berada di tempat karaoke di kawasan Parit 6, Pangkal Pinang.

"Awalnya mereka cerita enggak akan dipekerjakan di tempat karaoke, dari awal bahkan saya sempat nanya fasilitas dan gaji awalnya semuanya manis. Tapi ternyata di tempat ini kami kos bayar kalau seminggu katanya Rp 80 ribu dan kalau bulanan Rp 300 ribu," sambung dia.

SR juga menyerap informasi dari beberapa perempuan di lokasi tersebut yang ternyata harus menemani tamu karaoke, bahkan ada layanan plus-plus. "Untungnya sampai hari ini saya belum sampai nemanin tamu, kebanyakan mereka yang di sini itu dari Bandung, dari Cianjur mereka tidak berani mengeluh karena takut," ucap SR.

Yang tidak habis mengerti kata SR, ia diminta untuk membayar sederet utang ketika mengeluh ingin pulang.

"Semua perempuan di tempat ini jadi terjerat utang, bahkan harus ada yang bayar sampai dua kali lipat. Semua dihitung, mulai dari katanya biaya ke penyalur mereka dapat Rp 2 juta, kemudian biaya travel dan pesawat. Saya saja katanya harus bayar Rp 7,3 juta, kalau lunas baru boleh pulang," keluhnya.

SR sempat membuat unggahan di media sosial terkait nasibnya namun tidak lama unggahan itu ia hapus karena merasa takut. Ia berharap untuk segera bisa pulang ke Sukabumi.

"Saya hanya ingin bisa pulang, saya takut di tempat ini," pungkas dia.


(sya/tey)


Hide Ads