Seorang jemaah haji asal Cianjur meninggal dunia di Madinah Arab Saudi. Diduga jemaah yang berprofesi Guru SMA itu meninggal karena sakit.
Kasi Penyelenggara Haji dan Umrah Kantor Kemenag Cianjur, Usep Muhamad Tammam, menjelaskan jemaah bernama Hasbulloh dari kloter 16 itu awalnya melaksanakan salat arbain di Masjid Nabawi Madinah.
Namun ketika kembali ke hotel, Tiba-tiba jemaah tersebut merasa pusing dan pingsan. Sekedar informasi, salat arbain adalah melaksanakan salat 40 waktu tanpa putus. Ritual ini cukup dikenal oleh masyarakat di Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Awalnya kondisi jemaah tersebut baik-baik saja, tapi setelah melaksanakan arbain dan kembali ke hotel tiba-tiba mengeluhkan pusing, kemudian pingsan," ungkap dia, Kamis (16/6/2022).
Petugas haji pun langsung membawa jemaah tersebut ke rumah sakit. Namun setelah beberapa saat dirawat, jemaah itu meninggal dunia.
"Meninggalnya sekitar pukul 14.00 waktu Arab Saudi. Meninggalnya di rumah sakit," tuturnya.
Menurutnya belum bisa dipastikan penyebab kematian jemaah tersebut, namun diduga ada riwayat penyakit yang dideritanya.
"Kemungkinan sakit, karena sempet mengeluh pusing sebelum dibawa ke rumah sakit. Kita akan pastikan pada keluarganya punya riwayat penyakit apa, tapi yang jelas bukan COVID-19," katanya.
Usep menuturkan jemaah terwebut akan dimakamkan di Madinah, sebab berdasarkan ketentuan jemaah haji tidak bisa dibawa ke Tanah Air atau dimakamkan di kampung halaman.
"Ketentuannya dimakamkan di sana (Madinah)," ucap dia.
Ia menambahkan untuk saat ini ratusan jemaah yang satu kloter keberangkatan dengan jemaah Hasbullah dalam keadaan sehat. "Tidak ada yang sakit atau dirawat. Kita sudah lakukan pemeriksaan kesehatan berkala dan kita imbau untuk tetap jaga kesehatan agar selamat dan bisa kembali pulang ke tanah air," katanya.
(yum/yum)