Cerita Nani Menguntai Doa untuk Eril di Gedung Pakuan

Cerita Nani Menguntai Doa untuk Eril di Gedung Pakuan

Sudirman Wamad - detikJabar
Senin, 13 Jun 2022 13:09 WIB
Nani di Gedung Pakuan.
Lukisan wajah Eril. Foto: Sudirman Wamad/detikJabar)
Bandung -

Kepergian Emmeril Kahn Mumtadz alias Eril, putra sulung Gubernur Jabar Ridwan Kamil menyimpan duka bagi masyarakat, khususnya warga Jabar. Sejak dikabarkan hilang di Swiss hingga dimakamkan di Cimaung, Bandung, masyarakat berempati.

Ratusan karangan bunga hingga secarik kertas warna-warni bertuliskan doa menghiasi Gedung Pakuan, rumah dinas Gubernur Jabar Ridwan Kamil di Kota Bandung. Nama Eril disematkan, doa dipanjatkan melalui tulisan.

Sejak keluarga Ridwan Kamil mengizinkan masyarakat bertakziah ke Gedung Pakuan, pada akhir pekan lalu. Hingga hari ini, tepat saat jenazah Eril diberangkatkan menuju pemakaman, masyarakat masih berdatangan. Selawat dan tahlil pun sempat menggema saat Eril ditandu menuju mobil jenazah untuk dibawa ke Cimaung, Bandung.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Usai mobil jenazah Eril dan rombongan pengantar keluarga keluar dari Gedung Pakuan, di pojok ruangan tempat pengajian rutin digelar, Nani Umayah mendoakan Eril. Nani bersama dua sahabatnya langsung bergegas mengambil Al-Qur'an yang disediakan keluarga. Ia mengaji.

Nani di Gedung Pakuan.Nani di Gedung Pakuan. Foto: Sudirman Wamad/detikJabar

Nani mengenakan setelah hitam. Ia duduk bersila di seberang ruang kerja Gubernur Jabar. Di hadapannya terpampang lukisan Eril yang tersenyum mengenakan peci. Sesekali Nani menghapus air matanya menggunakan tisu.

ADVERTISEMENT

Nani tak kuasa menahan kesedihan atas kepergian Eril. Padahal, Nani mengaku tak pernah bertemu Eril. Perempuan berusia 71 tahun itu mengaku berduka. Nani hanya bisa memanjatkan doa.

"Mendoakan dan mengaji untuk Aa Eril. Datang ke sini karena dorongan hati nurani," ucap Nani usai mengaji di Gedung Pakuan, Senin (13/6/2022).

Nani awalnya ingin menyaksikan kedatangan jenazah Eril saat tiba di Gedung Pakuan pada Minggu (12/6/2022) malam. Namun, usia senja membuat kondisi fisiknya tak kuat.

"Jadi saya datangnya pagi ini. Alhamdulillah. Tadi ikut mendoakan saat jenazah dibawa keluar," ucap Nani, warga Kecamatan Pasir Kaliki, Kota Bandung itu.

Dalam Genggaman

Langkah kaki Nani menuju Gedung Pakuan hingga rela berdesakan dan mendoakan Eril bukan tanpa alasan. Kesedihan dan empati menuntunnya.

Sebelum Eril ditemukan, Nani rutin memantau perkembangan pencarian. Gawai tak pernah jauh dalam genggamannya. Begitupun telekendali alias remote TV, tak pernah lepas dari genggamannya.

"Baca berita di handphone. Liat berita di TV, pindah saluran TV rutin," kataNani.

Nani dirundung kesedihan ketika rutin membaca atau melihat berita tentang perkembangan Eril. Terlebih lagi, saat ia mendengar kabar Eril ditemukan tak bernyawa.

"Sama keluarga mah disuruh sudah, takut terlalu sedih. Tapi saya memang ingin tahu, walaupun sedih," ucap Nani.

"Saya sempat gembira saat lihat berita Eril ditemukan. Tapi, lemas lagi dan sedih. Karena sudah meninggal," ucap Nani sembari membersihkan kacamatanya.

Kabar dari Saudara

Nani yang juga pensiunan Kepala Sekolah Dasar (SD) itu mengaku awalnya mendapatkan kabar tentang Eril dari saudaranya. Salah seorang saudara Nani merupakan kerabat Eril.

"Dari SMA sampai kuliah di ITB bareng sama saudara saya," ucap Nani.

Bahkan, Nani menyimpan foto Eril saat menyambangi salah satu rumah saudaranya di Pangandaran. Nani menunjukkan foto Eril saat berkumpul dengan teman-temannya di salah satu rumah saudara Nani, di Pangandaran.

"Orangnya baik. Insyallah saleh dan husnulkhatimah," kata Nani.

Nani di Gedung Pakuan.Nani memperlihatkan foto Eril. Foto: Sudirman Wamad/detikJabar

Doa untuk Eril

Nani tak sendiri. Banyak warga lainnya yang juga turut mendoakan Eril. Salah satunya keluarga dari Lembang, Kabupaten Bandung Barat. Wiwin (47) dan anaknya, Clarissa (21). Keduanya sengaja datang dari Lembang untuk menyaksikan dan mendoakan Eril di Gedung Pakuan.

Clarissa tiba di Gedung Pakuan sejak pukul 07.00 WIB. Ia langsung bergegas ke Ruang Rapat Biru Gedung Pakuan. Menuliskan doa di secarik kertas warna-warni.

"Kami tahu kalau jam 8 jenazahnya akan diberangkatkan ke pemakaman. Sengaja datang ke sini. Ingin mendoakan Eril," kata Clarissa (21) kepada detikJabar, Senin (13/6/2022).

Clarissa mengaku ikut berduka atas musibah yang menimpa keluarga Ridwan Kamil. "Pak Gubernur Ridwan Kamil itu orang yang terpandang. Kami ingin mengucapkan belasungkawa," kata Clarissa.

Senada disampaikan Wiwin (47). Wiwin mengaku tak kenal dengan Eril. Ia hanya mengenal Ridwan Kamil, ayahanda Eril. Namun, kepergian Eril menyayat hati Wiwin. "Enggak kenal, tapi ikut sedih. Ikut nangis. Kami turut belasungkawa," kata Wiwin.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Takziah ke Ridwan Kamil, Anies: Insya Allah Jadi Pembuka Surga Orang Tua"
[Gambas:Video 20detik]
(sud/ors)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads