Jasad Emmeril Khan Mumtadz alias Eril, putra sulung Gubernur Jabar Ridwan Kamil, ditemukan di Sungai Aare, Swiss. Proses indentifikasi dengan cara tes DNA dilakukan otoritas setempat untuk memastikan identitas Eril.
Sekadar diketahui, Eril hanyut terbawa arus saat berenang di Sungai Aare, Bern, Swiss, Kamis (26/5). Jenazahnya ditemukan di salah satu bendungan, Sungai Aare, Rabu (8/6).
"Sesuai prosedur yang berlaku, tim forensik kepolisian segera melakukan identifikasi dan penelusuran DNA untuk memastikan bahwa jasad yang ditemukan tersebut adalah benar ananda Eril," kata Dubes RI untuk Swiss, Muliaman Dharmansyah Hadad, sebagaimana dikutip detikJabar dari detikhealth, Jumat (10/6/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut dia, pihak kepolisian Swiss pada Kamis (9/6/2022) menyampaikan hasil tes DNA. "Hasil tes DNA jasad yang ditemukan kemarin adalah ananda Emmeril Kahn Mumtadz atau ananda Eril," ujar Muliaman.
Dikutip dari MedlinePlus, sebagaimana ditulis detikhealth, tes DNA merupakan tes yang menganalisa susunan nukleotida berisi informasi genetik seseorang. Tes ini secara umum dapat bermanfaat mulai dari mengungkap garis keturunan hingga potensi risiko penyakit.
Untuk melakukan tes DNA diperlukan sampel dari tubuh seseorang. Sampel tersebut kemudian akan dianalisa oleh teknisi di laboratorium.
"Setelah diekstraksi, diukur dulu konsentrasinya, kemudian digandakan, divisualisasi dengan menggunakan dengan mesin genetic analyzers," ujar ahli genetik dr Helena Suryadi, MS, menjelaskan tes DNA untuk melihat garis keturunan dalam wawancaranya dengan detikcom, beberapa waktu lalu.
Sampel yang digunakan untuk tes DNA:
1. Darah
Darah menjadi sampel yang paling umum digunakan untuk tes DNA. Umumnya, DNA ada pada semua bagian tubuh, namun darah dianggap sebagai sumber materi genetik yang konsisten lantaran sering digunakan dalam berbagai riset.
2. Selaput Lendir (Buccal Swab)
Tes DNA yang satu ini diambil menggunakan alat swab. Cara pengambilannya dengan menggosok bagian dalam pipi kanan dan kiri.
3. Rambut
Biasanya dibutuhkan beberapa sampel rambut yang masih ada akarnya untuk menganalisa DNA.
4. Kulit
Selain itu, kulit juga termasuk sampel tes DNA. Pasalnya, sel kulit dapat memiliki materi genetik yang cukup untuk digunakan dalam tes DNA. Biasanya tes DNA dengan sampel yang satu ini digunakan oleh kepolisian untuk mengumpulkan bukti penyelidikan.
5. Kuku
Sampel kuku juga kadang digunakan untuk tes DNA. Meskipun kemungkinan jumlah materi genetiknya lebih sedikit, namun studi yang dipublikasikan dalam Open Epidemiology Journal melihat DNA pada kuku bisa lebih stabil dalam jangka waktu lama.
Selain sampel yang sudah disebutkan di atas, beberapa sumber menyebut hampir semua materi organik dari tubuh sebetulnya bisa digunakan untuk tes DNA. Hanya saja penggunaannya sangat bergantung pada situasi dan tujuan dilakukan tes.
Tes DNA umumnya memiliki risiko fisik yang kecil. Salah satunya seperti tes darah dan pipi hampir tidak memiliki risiko sama sekali. Meskipun di sisi lain, tes genetik memiliki risiko emosional, sosial, dan keuangan.
(bbn/bbn)