Menjelang pelaksanaan Idul Adha dan penyembelihan hewan kurban Kepala Seksi Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas Peternakan Kota Tasikmalaya Arip Rahman mengimbau agar jeroan sapi yang akan dibagikan ke warga direbus terlebih dahulu. Hal ini penting untuk menghindari risiko penyakit atau menjaga kebersihan.
"Sebaiknya daging, terutama jeroan yang akan dibagikan direbus terlebih dahulu. Ini untuk menjaga kebersihan dan menekan risiko adanya bakteri atau virus," kata Arip disela kegiatan pelatihan dan penanganan penyembelihan hewan kurban di Rarangjami Kecamatan Indihiang Kota Tasikmalaya, Selasa (7/6/2022).
Namun saat ditanya apakah imbauan itu ada kaitannya dengan wabah penyakit mulut dan kuku pada sapi, Arip membantah. "Bukan, kalau PMK tidak menular pada manusia. Tapi ini lebih kepada antisipasi, karena selama ini panitia kurban mencuci jeroan di kolam atau di sungai. Itu rentan, jadi sebaiknya direbus dulu," kata Arip. Selain itu dia juga mengingatkan agar jeroan dan daging dibungkus terpisah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di hadapan pengurus DKM dan panitia kurban di wilayah Kecamatan Indihiang Arip juga menegaskan agar masyarakat jangan terlalu khawatir dengan penyakit mulut dan kuku pada sapi.
"Kalau pun memang khawatir, kepala dan kakinya jangan dikonsumsi. Tapi kembali kami tegaskan sepanjang dimasak dengan benar, kaki dan kepala sapi itu aman dikonsumsi," kata Arip.
Sementara Dadan Daruslan anggota DPRD dari Dapil setempat mengapresiasi kegiatan pelatihan tersebut. "Ini adalah aspirasi warga kami, pelatihan ini penting agar masyarakat. Banyak pengetahuan teknis yang harus mereka pahami bagaimana melakukan penyembelihan hewan kurban yang benar," kata Dadan.
Dia mencontohkan salah satu teknik yang diajarkan adalah bagaimana merobohkan seekor sapi. "Itu terdengar sepele namun sangat penting. Karena jika tak dibarengi ilmunya, bisa terjadi kecelakaan. Terinjak atau bahkan ditendang sapi, itu bisa fatal," kata Dadan.
Hal-hal teknis lainnya adalah mengenai cara memotong daging dan lainnya. Sehingga proses penyembelihan hewan kurban bisa cepat. "Materi yang diajarkan banyak seperti menaksir jumlah daging, saat memotong daging harus digantung agar darahnya turun, teknik memotong hingga cara mengasah pisau atau golok," kata Dadan. Pihaknya juga memberikan seperangkat peralatan jagal sapi yang terdiri dari beragam jenis pisau dan golok.
Irman salah seorang peserta mengaku senang dengan adanya pelatihan ini. Karena selama ini DKM di wilayahnya lebih mengandalkan tukang jagal. "Tapi karena jagalnya sibuk, terkadang penyembelihan baru dilakukan siang hari sehingga pembagian terlambat. Setelah tahu mudah-mudahan kita bisa melakukan secara gotong royong, tak terlalu mengandalkan jagal," kata Irman.
(tey/tya)











































