SMAN 2 Kota Cirebon telah menyiapkan sejumlah perlengkapan untuk menghadapi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di Jawa Barat Tahun 2022 yang dimulai hari ini, Senin (6/6/2022).
Kepala SMAN 2 Kota Cirebon, Nendi mengatakan, meski pendaftaran PPDB 2022 dilakukan secara online, namun pihaknya tetap menyiapkan sejumlah perlengkapan berupa beberapa unit komputer beserta petugas.
"Kami SMAN 2 memang sudah bersiap untuk menghadapi kegiatan rutin tahunan, yaitu Penerimaan Peserta Didik Baru. Sistem yang kita bangun, sudah kita persiapkan 2-3 hari yang lalu. Sekian meja sudah tersedia dengan berbagai kelengkapan untuk membantu para pendaftar yang kesulitan mendaftar online," kata Nendi di Kota Cirebon.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bukan hanya bagi yang kesulitan mendaftar, tetapi ada juga yang sudah mendaftar online di rumah, tapi ingin meyakinkan apakah data mereka sudah terdaftar atau belum di SMAN 2, sehingga mereka datang ke sini," ujar Nendi melanjutkan.
Dikatakan Nendi, di hari pertama PPDB 2022 di SMAN 2 Kota Cirebon, jumlah peserta didik yang telah mendaftar cukup signifikan. Hingga siang ini, kata dia, jumlah pendaftar dari berbagai jalur sudah mencapai lebih dari seratus orang.
Salah satu orang tua peserta didik, Halimah mengaku memilih datang langsung ke SMAN 2 Kota Cirebon untuk memastikan prosedur dan persyaratan yang perlu dilengkapi dalam pendaftaran PPDB 2022.
Sebab, Halimah mengaku belum pernah mengikuti sistem pendaftaran penerimaan peserta didik baru yang dilakukan secara online. "Karena saya kan baru pertama, anak juga belum pernah mengikuti PPDB online. Jadi saya langsung datang ke sini," kata Halimah.
Dalam PPDB 2022 tahap pertama yang dibuka mulai tanggal 6 - 10 Juni ini, Halimah mendaftarkan anaknya ke SMAN 2 Kota Cirebon melalui jalur prestasi berdasarkan nilai rapor.
"Saya coba jalur prestasi pakai nilai rapor. Jalur zonasi mungkin pilihan kedua. Tapi saya coba jalur prestasi dulu, mudah-mudahan bisa diterima," kata dia.
Masih Banyak yang Bingung
Di SMAN 1 Majalengka, pada tahun ini membuka sebanyak 432 orang untuk calon peserta didik. Kuota tersebut nantinya akan dibagi 12 rombel. Kapasitas setiap rombelnya menampung 36 orang.
"Kuota 432 orang itu diambil dari pendaftaran tahap pertama 50 persen dan tahap kedua 50 persen," kata Kepala SMAN 1 Majalengka, Aah Suniah, Senin (6/6/2022).
Pada tahap pertama ini, kata dia, ada tiga jalur pendaftaran yang dibuka, diantaranya jalur Afirmasi, Prestasi dan Perpindahan Orang tua. Untuk jalur zonasi akan dibuka pada gelombang kedua yang digelar akhir bulan ini.
"Untuk gelombang pertama, ada jalur Afirmasi sebanyak 15 persen (kondisi tertentu 5 persen), perpindahan orang tua 5 persen dan prestasi 25 persen," ujar dia.
Meski diselenggarakan secara online, diakui Aah, di hari pertama PPDB ini masih ditemukan sejumlah orang tua calon peserta didik yang masih kebingungan dan melakukan pendaftaran secara langsung.
Kendati demikian, untuk mengantisipasi hal tersebut pihaknya sudah menyiapkan sejumlah petugas untuk membantu orang tua calon peserta didik yang masih kebingungan melakukan pendaftaran secara online.
"Ya di hari pertama, masih ada orang tua yang kebingungan untuk mendaftar, jadi mereka datang langsung ke sekolah," ucapnya.
"Cuma untuk yang datang offline sesuai instruksi Disdik Jabar, kami dari pihak sekolah tetap harus melayani kepada orang tua yang masih kebingungan. Tetapi, nanti di sini kami tetap mengarahkan pendaftaran secara online," kata Aah melanjutkan.
Ia mengimbau kepada orang tua calon peserta didik, agar memantau perkembangan informasi soal pendaftaran PPDB 2022, salah satunya melalui media sosial Disdik Jabar dan SMAN 1 Majalengka.
"Wajar (orang tua masih kebingungan). Saya harap orang tua calon peserta didik juga bisa mengikuti terus seputar informasi PPDB baik di medsos ataupun informasi lainnya," jelasnya.
Sementara, Iis (46), salah satu orang tua calon peserta didik mengatakan, ia masih kebingungan terkait kelengkapan apa saja yang harus dipenuhi untuk mendaftarkan anaknya melalui jalur prestasi.
"Ke sini antar anak mau lewat jalur prestasi. Tapi tadi ke sini, katanya masih ada yang harus dilengkapi dulu, seperti SK Tahfid-nya. Padahal kemarin dari sekolah dulunya tidak apa-apa gak bawa yang asli juga," kata Iis.
Karena hal itu, ia pun terpaksa harus kembali melengkapi persyaratan tersebut. Dengan waktu tersisa empat hari, ia tetap optimis bisa memenuhi berkas yang kurang tersebut.
"Sebenarnya mepet ya, soalnya sekolah yang dulu di Kuningan. Tapi mudah-mudahan selesai tepat waktu dan diterima di SMAN 1 Majalengka," ucapnya.
(bbn/yum)