Emmeril Kahn Mumtadz alias Eril dinyatakan wafat usai sepekan hilang di Sungai Aare, Bern, Swiss. Selain itu ada kabar penangkapan pria penjual gadis di Garut.
Berikut rangkuman Jabar hari ini:
Keluarga Nyatakan Eril Anak Ridwan Kamil Wafat
Emmeril Kahn Mumtadz atau Eril dinyatakan meninggal dunia. Pernyataan tersebut disampaikan langsung keluarga Eril pada Jumat (3/6/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Inna lillahi wa inna ilaihi rajiun, sesungguhnya semua makhluk bernyawa akan merasakan kematian," kata Erwin Muniruzaman, selaku perwakilan keluarga, saat memberikan keterangan kepada wartawan di Gedung Negara Pakuan, Kota Bandung, Jumat (3/6/2022).
Sekadar diketahui, Eril, putra Gubernur Jabar Ridwan Kamil, dilaporkan hilang di Sungai Aare, Bern, Swiss, Kamis (26/5) pukul 09.40 waktu setempat. Erwin menjelaskan dari upaya pencarian Eril di Sungai Aare, Swiss, yang telah dilakukan sepekan, Ridwan Kamil dan istri sudah berupaya untuk mencari putranya itu. Pihak kepolisian dan tim SAR setempat pun turun langsung mencari Eril.
Menurutnya, upaya yang dilakukan tim SAR saat ini sudah spesifik melakukan pencarian terhadap jenazah. Karena hal itulah, Ridwan Kamil dan istrinya sudah menyatakan ikhlas jika Eril wafat karena tenggelam.
"Tadi disampaikan otoritas setempat sudah menggunakan pencarian yang spesifik untuk mencari jenazah. Oleh karena itu Kang Emil dan Bu Atalia sudah menyampaikan mereka ikhlas dan menyakini bahwa Emmeril Kahn Mumtadz sudah wafat berpulang ke Rahmatullah karena tenggelam," jelasnya.
Usai dinyatakan meninggal, pihak keluarga juga telah berkonsultasi dengan MUI Jawa Barat untuk menunaikan hak Eril yang meninggal sebagai seorang muslim, yakni disalatkan.
"Kami langsung berkonsultasi dengan MUI Jabar menyampaikan situasi dan meminta nasihat langsung, selanjutnya dimana dalam hal ini adalah memberikan menunaikan hak almarhum Eril sebagai muslim yaitu disegerakan disalatkan manakala wafat," tutup Erwin.
Ribuan Warga Padati Masjid di Jabar Tunaikan Salat Gaib untuk Eril
Ribuan jemaah Masjid Raya Jawa Barat mengikuti salat gaib untuk putra sulung Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Emmeril Khan Mumtadz, yang tenggelam di Sungai Aare Swiss.
Pantauan detikJabar di lokasi, Jumat (3/6/2022), warga sangat antusias mengikuti salat gaib ini. Salat gaib ini digelar, sesuai seruan dari MUI Jabar.
"Kita sudah membaca surat seruan dari MUI untuk menggelar salat gaib untuk ananda Eril. Masjid Raya menggelar salat gaib, bada salat Jumat," kata Ketua DKM KH Haysim Asyari.
Tak hanya di lantai 1, lantai 2 masjid yang lebih dikenal dengan sebutan Masjid Agung Bandung ini dipenuhi jemaah yang ikut salat gaib. Jumlah yang mengikuti salat gaib ini diperkirakan ribuan.
Selain di Bandung, Salat Gaib juga diselenggarakan dibeberapa wilayah di Jawa Barat. Masjid Al Irsyad Kota Baru Parahyangan, Padalarang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) turut melaksanakan Salat Gaib untuk mendiang Emmeril Kahn Mumtadz alias Eril, Jumat (3/6/2022).
Ketua DKM Al Irsyad Ahmad Hairuddin mengatakan pelaksanaan salat gaib di Masjid Al Irsyad menindaklanjuti seruan dari MUI Jawa Barat usai pihak keluarga menyatakan mendiang Eril meninggal dunia.
"Kami telah menerima surat dari MUI Jabar dan Sekda Jabar memohon untuk diadakannya salat gaib untuk Ananda Emeril Kahn Mumtadz atau Eril putra dari Gubernur Jabar Ridwan Kamil. Salat gaib dilaksanakan seusai salat jumat tadi," ungkap Ahmad kepada wartawan.
Di Kabupaten Majalengka, seluruh masjid menggelar salat gaib serentak untuk Eril. Bupati Majalengka, Karna Sobahi mengatakan, pelaksanaan salat gaib tersebut sebagai tindak lanjut atas instruksi MUI Jabar.
"Kita sudah menerima surat edaran dari MUI Jabar, alhamdulillah begitu kita terima instruksi itu kita langsung edarkan ke seluruh komponen masyarakat," kata Karna saat diwawancarai usai salat gaib di Masjid Al-Iman, Jumat (3/6/2022).
Karna mengaku, hari ini ada 1.300 masjid di Majalengka yang menggelar salat gaib untuk Eril. Salat gaib tersebut dilaksanakan setelah salat jumat.
"Secara serentak di masjid-masjid Majalengka yang biasa kita gunakan melaksanakan salat jumat berjamaah itu hampir 1.300 masjid dilaksanakan salat gaib," ujarnya.
Viral Aksi Sejoli Curi Kucing Malah Dikejar Anjing
Sejoli di Bandung kepergok kamera CCTV mencuri dua ekor kucing. Bahkan mereka sempat dikejar anjing saat mencuri kucing.
Sejoli tersebut mencuri kucing dari sebuah rumah di Komplek GBI, Bojongsoang, Kabupaten Bandung beberapa waktu lalu. Pelaku diketahui dua orang pria dan wanita.
Dalam rekaman CCTV yang diperoleh pada Jumat (3/6/2022), sejoli itu datang ke sebuah lokasi area perumahan menggunakan sepeda motor. Mereka lalu memarkirkan sepeda motornya di depan gerbang gang komplek.
Pria yang mengemudikan sepeda motor itu kemudian turun dari motor. Dia lantas berjalan ke dalam gang dan berhenti di depan sebuah rumah. Pria itu kemudian terlihat mengambil sesuatu dari rumah tersebut dan menyerahkan ke perempuan yang duduk di motor yang kemudian ditutup dengan jaket pria itu.
Tak sampai di situ saja. Pria itu kemudian kembali masuk ke dalam gang. Dia berjalan sampai ke tengah-tengah gang layaknya tengah mencari sesuatu.
Namun tiba-tiba, pria itu berlari terbirit-birit. Rupanya, pria itu dikejar anjing yang keluar dari rumah yang ada di tengah gang. Pria itu berlari bahkan perempuan yang semula duduk, ikut berlari juga. Sementara motornya diparkir begitu saja.
Tak lama, sejoli kemudian kembali ke arah motornya. Bukannya pergi meninggalkan lokasi, si pria lagi-lagi masuk ke dalam gang dan mengambil kucing lainnya dari rumah yang sama. Sukses mencuri, keduanya langsung pergi meninggalkan lokasi.
Ririn Nurmayati pemilik kucing menuturkan kejadian itu bermula saat kucingnya sedang berada di teras rumah. Kebetulan di waktu yang sama, kondisi jalan di gang sedang sepi.
"Itu kucingnya lagi nongkrong biasanya sore di luar orangnya udah ngincer mungkin. Ada dua kucing induknya sama anaknya anaknya satu yang diambil," ucap Ririn kepada wartawan di lokasi.
Menurut Ririn pelaku yang merupakan pria dan wanita itu mengambil kucing peliharaan anaknya. Meski terbilang harganya cukup terjangkau, namun kata dia, kucing tersebut kesayangan anaknya.
"Kalau yang anaknya (anak kucing) itu Rp 500 ribu kalau ibunya Rp 900 ribu. Ibunya ini kucing jenis persia," tutur dia.
Ririn menambahkan kedua pelaku memang sempat dikejar anjing milik tetangganya. Hal itu saat pelaku tengah mengincar kucing miliknya.
"Dia ngecek situasi ke sana terus ada anjing ngejar. Enggak tahu ngejar enggak tahu kabur anjingnya, dia ketakutan pergi," ujar dia.
"Karena induknya belum diambil. Habis dikejar anjing balik lagi ke motor ambil induknya," kata dia menambahkan.
Dia berharap agar kucing yang dicuri tersebut bisa dikembalikan. Sebab, kucing tersebut peliharaan kesayangan anaknya.
"Mudah-mudahan bisa balik pagi. Kasihan anak saya sudah sedih banget. Mudah-mudahan bisa balik lagi ke saya," kata dia.
Pria Penjual Teman Gadis di Garut Dibekuk
Polisi mengamankan IR alias Yustian, pria yang tega menjual teman gadis yang baru dia kenal kepada sopir truk. Yustian diamankan usai buron 2 bulan.
Yustian diamankan petugas Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Garut belum lama ini. Usai polisi menerima laporan dari AN (19) seorang gadis yang mengaku dijual Yustian ke sopir truk.
"Tersangka berinisial IR, usia 28 tahun asal Kecamatan Bayongbong," kata Kasat Reskrim Polres Garut AKP Dede Sopandi kepada wartawan, Jumat (3/6/2022).
Yustian dihadirkan dalam kegiatan jumpa pers terkait kasus tersebut di Mako Polres Garut, Jalan Sudirman, Karangpawitan, Jumat siang ini. Dengan baju tahanan, kepalanya terlihat lebih sering menunduk di balik topeng yang menutupi wajahnya.
Yustian masuk bui usai dilaporkan AN, teman wanita yang baru saja dikenalnya via Facebook belum lama ini. Yustian dikabarkan hendak menjual AN kepada temannya yang berprofesi sopir truk dengan harga Rp 300 ribu untuk dijadikan budak seks.
Kejadian tersebut berlangsung di kawasan Simpang Lima, Garut sekitar pertengahan bulan April 2022 lalu. "Saat itu di media sosial ramai informasi yang menyebut bahwa korban hendak dijual ke sopir truk," ungkap Dede.
Petugas kemudian melakukan pendalaman serta memeriksa saksi dan korban. Usai ditindaklanjuti, polisi mencium keberadaan Yustian.
Yustian sendiri diketahui sebelumnya sempat dikirimi surat pemanggilan pemeriksaan oleh polisi. Namun, Yustian tak mengindahkannya. Polisi kemudian terpaksa menjemputnya.
Dede mengatakan, Yustian telah mengakui perbuatannya. Dia saat ini masih diperiksa penyidik dengan status tersangka dan ditahan di Mako Polres Garut.
Polisi Gagalkan Penjualan 13 Perempuan di Sukabumi
Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satuan Reserse dan Kriminal Polres Sukabumi menggagalkan tindak pidana perdagangan orang (TPPO). Sebanyak 13 perempuan menjadi korbannya.
Empat orang pelaku masing-masing inisial CS (46), BR (28), WN (29) dan BM (56). Selain para pelaku polisi juga berhasil mengamankan 13 orang korban. Semuanya adalah perempuan dewasa. Saat ditemukan, mereka berada di penampungan kawasan Tangerang, Provinsi Banten.
"Satreskrim Polres Sukabumi melalui unit PPA berhasil mengungkap kasus tindak pidana perdagangan orang atau TPPO. Pelaku yang diamankan ada 4 orang mereka berbagi tugas ada yang berstatus sebagai sopir, perekrut dan pengurus penampungan," kata Wakapolres Sukabumi Kompol Bimo Moernanda didampingi Kasatreskrim AKP I Putu Asti Hermawan, Jumat (3/6/2022).
Modus operandi para pelaku dijelaskan Bimo, mengiming-imingi para korban dengan pekerjaan di Timur Tengah, Arab Saudi dengan gaji besar.
"Adapun korban ada 13 orang seluruhnya perempuan saat ini kita jadikan saksi sudah kita amankan di Polres Sukabumi. Mereka diiming-imingi dengan gaji yang besar, ada perusahaan yang membidangi tapi kenyataannya tidak ada, semuanya itu bohong," kata Bimo.
Polisi juga mengamankan barang bukti sejumlah dokumen, KTP para korban, Paspor, KK, ponsel berbagai merk dan buku tabungan serta kendaraan.
"Kita jerat dengan undang-undang RI nomor 7 tahun 2007 tentang TPPO, pasal 2 ayat 1 atau ayat 2 dan atau pasal 4 dan atau pasal 10 dan atau pasal 11. Ancaman pidana 3 tahun maksimal 15 tahun," ucap Bimo seraya mengatakan ada satu orang masih dikejar berstatus bos besar.
"Ada 10 orang korban kita amankan dari penampungan di wilayah Tangerang, kemudian 3 orang masih dalam perjalanan. Untuk korban masih kita lakukan pendalaman, dugaan korban mencapai puluhan orang," sambung Bimo.
(mso/mso)