Entah apa yang ada dipikiran IR alias Yustian. Pria tersebut tega menjual teman gadisnya ke sopir truk untuk melayani nafsu seks.
Pria 28 tahun ini menjual AN (19), teman gadis yang baru dikenalnya. Dia mengenal teman gadisnya itu dari media sosial (medsos) Facebook.
Dia hendak menjual AN ke temannya yang berprofesi sebagai sopir truk. Harga yang ditawarkan Rp 300 ribu untuk jadi budak seks. Kejadian tersebut berlangsung di kawasan Simpang Lima, Garut sekitar pertengahan bulan April 2022 lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saat itu di media sosial ramai informasi yang menyebut bahwa korban hendak dijual ke sopir truk," ujar Kasat Reskrim Polres Garut AKP Dede Sopandi kepada wartawan, Jumat (3/6/2022).
Insiden itu lantas dilaporkan ke polisi. Tim unit PPA langsung melakukan penyelidikan atas laporan yang dibuat AN.
Surat panggilan oleh polisi dikirimkan kepada Yustian. Namun pelaku justru tak mengindahkan hingga 2 bulan lamanya.
Polisi pun bergerak dan menangkap Yustian. Yustian dihadirkan dalam kegiatan jumpa pers terkait kasus tersebut di Mako Polres Garut, Jalan Sudirman, Karangpawitan, Jumat siang ini. Dengan baju tahanan, kepalanya terlihat lebih sering menunduk di balik topeng yang menutupi wajahnya.
Kepada penyidik, Yustian telah mengakui perbuatannya. Dia saat ini masih diperiksa penyidik dengan status tersangka dan ditahan di Mako Polres Garut.
Kisah AN ini sempat bikin geger warga. Dalam unggahannya, perempuan asal Kecamatan Garut Kota berusia 19 tahun itu mengaku telah dijual oleh temannya sendiri ke sopir truk oleh temannya sendiri seharga Rp 300 ribu.
Menurutnya, kejadian itu berlangsung hari Senin (18/4) lalu. Saat itu, untuk pertama kalinya, NA bertemu dengan YR, seorang pria yang dikenalnya cukup lama.
"Kenalannya lewat Facebook. Baru ketemu sekarang," kata NA.
NA mengaku, dia menemui YR di kawasan Alun-alun Garut, Jalan Ahmad Yani malam hari saat itu. Keduanya kemudian jalan-jalan menunggangi motor milik YR. "Sempat ke beberapa lokasi, menemui teman dia. Sampai kejebak hujan di Jalan Gordah," katanya.
Selama berteduh lantaran kejebak hujan itu, kata NA, YR mulai mengacau. Dia beberapa kali mengajaknya untuk check in ke hotel dan melakukan hubungan seksual. Namun, NA mengaku menolaknya.
NA kemudian mengajak YR makan di sebuah warung nasi di kawasan Simpang Lima, Garut. Tadinya, NA mengaku hendak kabur lantaran tak terima dengan perlakuan yang diberikan YR.
"Tapi pas mau lari, ada dua orang temannya. Mereka ngobrol-ngobrol, yang kedengaran saya mau dijual Rp 300 ribu," ujar NA.
Dua pria yang datang menemui YR itu disebut NA merupakan sopir truk dan kernetnya. Mendengar percakapan mereka, seketika NA langsung lari tunggang-langgang. Dia mengaku berlari ke arah pusat perkantoran Pemda Garut di Jalan Pembangunan.
"Sempat ngejar-ngejar, pakai motor. Saya lari ke gang-gang kecil," katanya.
Dia mengaku berhasil kabur dari kejaran YR dan diselamatkan seorang petugas keamanan salah satu kantor di Jalan Pembangunan. Setelah itu, NA mengaku pulang ke rumah dan melaporkan kejadian itu ke polisi.
(mso/mso)