Sungai Cipalabuan, Kabupaten Sukabumi kembali meluap. Sejumlah pedagang pasar malam yang berada di area dermaga mulai panik mengamankan barang dagangan mereka.
Firman, warga yang tinggal dekat dengan aliran Sungai Cipalabuan mengatakan, air meluap dimulai dari hujan deras yang mengguyur kawasan Palabuhanratu sejak pukul 15.30 WIB, Selasa (31/5/2022).
"Seperti kejadian sebelumnya, aliran sungai meluap dan langsung melintas tanggul tumpah ke arah dermaga. Kebetulan di lokasi itu sedang ada pasar malam, sejumlah pedagang langsung mengangkut barang jualannya," kata Firman kepada detikJabar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dijelaskan Firman, sejak kejadian awal saat air meluap kuat dan deras hingga membanjiri kawasan dermaga pada 2020 silam belum ada solusi dari pihak terkait untuk pengerukan. Sehingga, banjir luapan sungai akan terus terjadi hingga saat ini.
"Sejak kejadian dulu di tahun 2020 kemudian 2021 dan terakhir Maret 2022 belum juga ada penanganan. Sehingga kalau hujan deras ya pasti terulang kembali. Sudah sering kejadian sampai merusak kawasan dermaga tapi solusi enggak ada," kata Firman.
Deni warga yang tengah berkunjung ke dermaga mengaku melihat bagaimana situasi sejumlah pedagang mulai waswas saat Sungai Cipalabuan perlahan meninggi. Diantara pedagang satu persatu mulai mengemasi barang jualannya.
"Posisi para pedagang itu berdekatan dengan tanggul pembatas sungai. Para pedagang sesekali melihat dulu posisi sungai. Ketika terus meninggi dan arus semakin deras mereka langsung panik selamatkan barang dagangan," kata Deni.
Sekadar diketahui, area Pelabuhan Perikanan Nusantara Palabuhanratu (PPNP) atau Dermaga Palabuhanratu sempat mengalami sejumlah kerusakan pascabanjir menerjang kawasan tersebut pada Kamis 23 Desember 2021 kemudian disusul pada Maret tahun ini akibat luapan Sungai Cipalabuan.
Sejumlah warga sempat menyuarakan pengerukan Sungai Cipalabuan kepada pihak terkait. Namun hingga saat ini upaya tersebut belum juga dilakukan.
(sya/yum)