Teka-teki di Balik Pembongkaran 6 Makam Cina di Sumedang

Round-Up

Teka-teki di Balik Pembongkaran 6 Makam Cina di Sumedang

Tim detikcom - detikJabar
Senin, 30 Mei 2022 23:07 WIB
Penyelidikan makam Cina yang dibongkar di Sumedang.
Pembongkaran makam di Sumedang (Foto: Istimewa).
Bandung -

Enam makam etnis Tionghoa di Desa Jatimulya, Kecamatan Sumedang Utara, Kabupaten Sumedang dibongkar orang tak dikenal. Aksi ini pun diperkirakan terjadi pada Kamis (26/5) malam.

Mirisnya, satu di antara makam itu ternyata tempat peristirahatan terakhir seorang tokoh perintis tahu Sumedang Ong Bungkeng. Hal itu diketahui detikJabar saat mewawancarai petugas yang mengurus makam, yakni Suryana (50).

Dari keterangan Suryana, salah satu makam yang dibongkar adalah makam istri Ong Bungkeng. Makam tersebut masih satu nisan bersama makam sang tokoh perintis tahu Sumedang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kemudian makam orang tua dari keluarga Utun Rahayu, dua makam keluarga Toko Lim, Keluarga Ong, dan makam keluarga pemilik toko OKT," kata Yana, panggilan Suryana.

Ciri khas dari makam etnis Tionghoa biasanya posisi nisannya atau lebih dikenal dengan sebutan bongpai berada di posisi kaki makam. Nisan akan membelakangi tempat dimana jasad dimakamkan.

ADVERTISEMENT

Di sana biasanya akan dimakamkan satu pemakaman keluarga atau pemakaman suami-istri. Di depan bongpai sendiri biasanya akan terdapat sebuah pelataran sebagai tempat keluarga saat berziarah.

Yana lantas mencium adanya kejanggalan dari aksi pembongkaran 6 makam etnis Tionghoa tersebut. Sebab, aksi pembongkaran hanya dilakukan terhadap makam perempuan yang salah satunya merupakan makam istri Ong Bungkeng.

"Jadi posisi makam yang dibongkar itu semuanya hanya menimpa makam perempuan. Hanya saja untuk makam Ong Bungkeng kan satu gundukan bersama istrinya, terus makam keluarga Utun juga makamnya satu gundukan dan posisi pembongkaran itu di titik bagian kepala makam," ujar Yana.

Dari keterangan keluarga yang makamnya dibongkar, sambung Yana, makam-makam tersebut tidak menyimpan barang-barang atau perhiasan berharga. Sehingga motif pembongkaran membuatnya makin bertanya-tanya.

"Jadi motifnya itu entah apa, apakah untuk mistis atau pesugihan atau entah untuk tujuan apa," ujarnya.

Ternyata, kejadian pembongkaran makam sendiri bukan pertama kali terjadi di lokasi tersebut. Pada sekitar tahun 2000-an, kejadian serupa pernah menimpa salah satu makam keluarga.

"Dulu pernah ada pembongkaran yang menimpa salah satu makam dari keluarga OKT, itu terjadi sekitar tahun 2000-an," terangnya.

Identias makam sang tokoh perintis tahu Sumedang ini turut dibenarkan Weily (50) istri dari Suryadi Ukim yang merupakan cucu dari Ong Bungkeng. Ia memastikan makam yang dibongkar itu salah satunya merupakan tempat peristirahan terakhir kakek suaminya.

"Iya betul itu makam Ong Bungkeng dan istrinya atau kakek-neneknya dari suami saya yang mengalami pembongkaran," ucapnya saat ditemui detikJabar di kediamannya.

Terkait persoalan itu, pihak keluarga telah menyerahkan kepada pihak kepolisian. Keluarga berharap para pelaku serta motifnya bisa segera terungkap.

"Kalau sekarang sudah ditangani polisi jadi keluarga menyerahkan semuanya kepada pihak kepolisian, saat mengetahui kejadian itu pun keluarga sudah ada yang ke makam dan disana ada petugas polisi yang masih melakukan penyelidikan di sekitar lokasi makam," paparnya.

Ia pun meyakini bahwa yang membongkar makam sesepuhnya bukanlah warga Sumedang. Pasalnya, warga Sumedang sangat menjungjung tinggi budaya, tradisi dan sejarah.

"Saya meyakini yang membongkar itu bukan orang Sumedang tapi orang luar karena saya kenal orang Sumedang itu ramah-ramah dan pastinya kalau orang Sumedang pasti mengenal siapa itu Ong Bungkeng," tuturnya.

Kasi Humas Polres Sumedang AKP Dedi Juhana memastikantelah mendatangi lokasi kejadian tidak lama setelah menerima laporan dari sang kuncen makam. Dari keterangan yang didapat sementara, pembongkaran dilakukan di waktu yang berbeda-beda.

"Satu makam di bongkar pada hari Jumat (27/05/2022) dan lima makam lainnya di bongkar pada esok harinya," kata dia.

"Anggota Polres Sumedang langsung mendatangi TKP dan melakukan identifikasi dan penyelidikan," ujarnya.

Selain itu, sambung Dedi, polisi pun telah berkoordinasi dengan pihak keluarga yang makamnya dibongkar. Ini untuk menggali informasi lebih lanjut.

"Kami pun langsung berkoordinasi dengan keluarga yang makamnya dibongkar untuk mengetahui jika ada barang-barang yang hilang di dalam makam," ujarnya.

Hingga kini polisi masih melakukan penyelidikan. Dalam waktu dekat diharapkan kasus ini terungkap jelas pelaku serta motifnya.

"Saat ini kepolisian masih melakukan penyelidikan lebih lanjut mengenai motif pembongkaran makam ini apakah berkaitan dengan pencurian atau dengan praktik ritual ilmu hitam," pungkasnya.

(ral/mso)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads