Ciamis Kekurangan Ribuan Guru

Ciamis Kekurangan Ribuan Guru

Dadang Hermansyah - detikJabar
Senin, 30 Mei 2022 10:48 WIB
Guru di Ciamis
Pengangkatan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) di Ciamis. (Foto: Dadang Hermansyah/detikJabar)
Ciamis -

Bupati Ciamis Herdiat Sunarya mengungkapkan wilayahnya kekurangan banyak guru sejak 2010 atau saat moratorium penerimaan aparatur sipil negara (ASN). Akibat kekurangan guru, sejumlah sekolah hanya ada satu sampai dua guru ASN.

"Kekurangan guru di Ciamis. Baru menerima kembali tahun 2018-2019, itu jumlahnya sedikit hanya 200 sekian. Sementara kekurangan guru itu tidak kurang 6.000 orang, karena pensiun, pindah dan meninggal dunia sejak 2010," ujar Herdiat saat memberikan SK pengangkatan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (P3K) di halaman Pendopo Bupati, Senin (30/5/2022).

Pada tahap dua ini, sebanyak 703 guru di Ciamis diangkat menjadi P3K. Terdiri dari 596 guru SD dan 106 guru SMP. Sementara kuota P3K Ciamis sebanyak 2.900 orang. Saat tahap satu telah diangkat 960 orang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Para guru yang diangkat ini sebelumnya adalah guru honorer yang telah mengabdi hingga belasan tahun. Mereka dikontrak satu tahun dan akan diperpanjang setiap tahunnya tergantung pemerintah daerah.

"Dengan diangkatnya pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja ini bisa membantu mengatasi sekolah yang tidak ada guru ASN. Atau kadang di sekolah SD dan SMP hanya ada satu sampai dua guru ASN," tutur Herdiat.

ADVERTISEMENT

Dari kekurangan 6.000 guru di Ciamis ini bisa terpenuhi 2.900 orang. Sebanyak 1.680 guru ASN P3K telah diangkat, sedangkan 1.300 sisanya menunggu kepastian dari pemerintah pusat. Mengingat rekrutmen P3K diselenggarakan oleh pusat dan daerah hanya memfasilitasi dan mengajukan kuota.

"Untuk selanjutnya yang kurang itu kewenangan pusat, kita hanya menerima manfaat. Lolos dan tidak lolos juga kita tidak tahu," katanya.

Dalam pengangkatan ASN guru P3K ini, Pemkab Ciamis telah menganggarkan sebesar Rp 127 miliar. Jumlah tersebut tergolong besar, terutama bila digunakan untuk pembangunan infrastruktur. Namun Herdiat menilai lebih penting memikirkan masa depan anak generasi penerus.

"Masa kerja satu tahun, tapi tidak perlu khawatir. Mudah-mudahan selama saya menjabat bupati akan terus diperpanjang. Bagaimana pun butuh. Saya bertanggung jawab untuk kelanjutan semuanya. Kecuali ada pelanggaran kode etik dan hal lainnya. Kalau tidak ada kita akan kontrak," ujarnya.

Herdiat meminta kepada P3K yang telah lulus seleksi untuk menjalankan tugas penuh keikhlasan, profesional dan mengabdi kepada masyarakat. "Kita dituntut untuk menciptakan generasi emas, pandai dan cermat serta punya akhlak mulia. Insyaallah kalau dijalani penuh keikhlasan akan bermanfaat," ucap Herdiat.

(bbn/bbn)


Hide Ads