.webp)
Sekjen Partai Amanat Nasional (PAN) Eddy Soeparno melaporkan balik pengacara Ade Armando, Muannas Alaidid atas kasus pencemaran nama baik. Eddy mengatakan kasus ini terus berjalan dan dirinya membantah jika berlindung di balik hak imunitas.
"Kalau ada permintaan untuk memberikan klarifikasi lagi, sebagai warga negara yang taat hukum kami akan lakukan. Jika kuasa hukum Ade Armando bilang kami berlindung dibalik imunitas sebagai anggota DPR, coba hari ini buktinya tidak ada," kata Eddy usai di Kantor Pimpinan Pusat (PP) Persatuan Islam (Persis) di Jalan Printis Kemerdekaan, Kota Bandung, Minggu (29/5/2022).
Meski terjadi aksi saling lapor dengan pihak Ade Armando, Eddy tak akan gentar menghadapi kasus ini. Eddy sendiri dilaporkan Ade Armado akibat cuitanya yang dituduh melakukan pencemaran nama baik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita sebagai warga negara yang baik tentu akan melakukan tugas kita agar hukum bisa ditegakkan dan keadilan bisa diperoleh untuk masyarakat," ujar Eddy.
Eddy sendiri sudah memenuhi panggilan penyidik untuk menghadapi kasus itu. Ia pun mengaku akan bersenang hati jika penyidik membutuhkan informasi lainnya.
"Pertama sudah (penuhi panggilan polisi) setelah itu bila penyidik perlu informasi tambahan tentu kami dengan senang hati akan berikan tambahan informasi," jelasnya.
Saat disinggung, apakah sudah ada perkembangan terkait kasus inj, Eddy menyebut belum ada. "Belum ada," tambahnya.
Minta Arahan PP Persis untuk Hadapi Kasus
Kasus yang menerpa Eddy masih bergulir, perkembangannya masih dalam proses penyidikan. Agar tetap tenang menghadapi kasus yang menerpanya, Eddy menemui jajaran PP Persis. Kedatangan Eddy ke Kantor PP Persis diterima langsung Waketum Persis Jeje Zaenudin.
"Salah satu yang kami bahas adalah permasalahan Eddy Soeparno dengan Ade Armando yang sampai saat ini masih berjalan proses hukumnya. Saya memohon doa, arahan dari pengurus Persis agar saya bisa jalankan hukum ini dengan baik," ungkap Eddy.
Sementara itu, Waketum Persis Jeje Zaenudin berharap kasus hukum yang menerpa Eddy Soeparno ditangani dengan baik pihak kepolisian. Ia berharap tak ada tebang pilih dalam urusan hukum.
"Mudah-mudahan kasus yang dihadapi Pak Sekjen betul ditangani kepolisian secara professional, adil tidak tebang pilih sehingga rasa keadilan masyarakat sejalan dengan keadaan hukum," ujarnya.
"Jangan sampai ada semacam ketidaknyambungan antara kegelisahan masyarakat. Fakta-fakta di lapangan ada rasa ketersinggungan penistaan agama, ulama, tapi ternyata dari tinjauan hukum tidak terjerat umpamanya, ini kan walaupun demikian kita tetap menghormati proses hukum," pungkasnya.
(wip/ors)
