Diduga Jadi Korban Human Traficking, PMI Majalengka Dipulangkan dari Arab

LH (39), seorang perempuan asal Kabupaten Majalengka diduga menjadi korban human trafficking atau perdagangan manusia. Hal tersebut disampaikan relawan Peduli Pekerja Migran Indonesia (PPMI), Kamis (26/5/2022).

"Pada tanggal 6 Mei 2022, saya dihubungi oleh LH melalui surat elektronik yang mengaku menjadi korban perdagangan manusia dengan dipekerjakan ke Arab Saudi melalui sponsor ilegal dan mengaku ingin pulang ke Majalengka," kata Relawan PPMI, Witra Chandra Perwira dalam keterangannya.

Menurut Chandra, perempuan asal Blok Sukamulya, Desa Banjaransari, Kecamatan Cikijing itu, mulai menjadi Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Arab Saudi pada bulan Februari 2022. Diketahui, lanjut dia, LH berangkat ke 'Negera Minyak' dalam keadaan hamil.

"Di surat elektronik itu tertulis bahwa LH sedang hamil 3 bulan, di mana artinya ketika berangkat ke Arab Saudi sudah dalam keadaan mengandung," terangnya.

"Selama di Arab Saudi juga, dokumen dia dirampas oleh agency di sana, sehingga dia baru sadar ternyata pemberangkatannya ke sana (Arab Saudi) dilaksanakan secara ilegal," ujar dia menambahkan.

Disampaikan dia, perempuan tersebut kini berhasil dipulangkan melalui pihaknya pada Selasa (24/5/2022) malam. LH dijemput di Bandara Soekarno Hatta, dan kembali ke kampung halamannya pada Rabu (25/5/2022).

"Alhamdulillah sudah pulang ke rumah oleh kami diantar sampai rumahnya di Desa Banjaransari. Kami juga telah melaporkan peristiwa itu ke Kementerian Luar Negeri RI dengan menyertakan korban lainnya yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia," paparnya.

"Kami harap segera direspon oleh pemerintah atau instansi terkait sehingga para korban bisa kembali ke keluarganya masing-masing," harapnya.