Para peternak, khususnya peternak sapi kini tengah was-was dengan wabah PMK. Seperti dirasakan Cece, seorang peternak sapi di kawasan Wangunjaya, Kecamatan Wanaraja.
"Dengan adanya wabah ini, waduh, kita sangat terpukul dan rugi luar biasa," kata Cece kepada wartawan, Rabu (25/5/2022).
Kekhawatiran Cece bukan tanpa alasan. Bagaimana tidak, berdasarkan perhitungan Pemda Garut, hingga saat ini total ada 978 hewan ternak yang terpapar PMK di Garut.
Terdiri dari 728 ekor sapi potong, 170 ekor sapi perah dan 80 ekor domba. Jumlah tersebut tersebar di 12 dari 42 kecamatan di Garut.
Pemda Garut sendiri mengklaim sekitar 200 ekor sapi di antaranya sudah berhasil disembuhkan. Sedangkan hingga kini diketahui ada 12 ekor sapi yang mati akibat PMK.
Pemda Garut kabarnya akan mencairkan duit ratusan juta yang bersumber dari Biaya Tak Terduga (BTT) untuk menangani wabah PMK di Garut.
Duit itu akan dipakai berbagai kepentingan, seperti membeli perlengkapan petugas di lapangan, desinfektan hingga memberikan bantuan bagi para peternak yang hewannya mati terjangkit PMK.
Menanggapi hal tersebut, Cece mengaku menyambut baik. Namun, dia berharap agar Pemda mempercepat penanganan sapi yang terpapar ketimbang harus menunggu sapi mati dan memberi ganti rugi.
"Sebagai peternak tentunya menyambut baik dan mengapresiasi. Sudah selayaknya pemerintah hadir," ucap Cece.
Di tempat Cece sendiri, ada sekitar 70 ekor sapi. Dari jumlah tersebut, sekitar 12 sapi di antaranya terpaksa dipotong karena terindikasi mengidap PMK. Akibatnya, Cece merugi ratusan juta rupiah.
(tey/tya)