Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purwakarta mencanangkan program Saung Ambu demi memudahkan masyarakat mendapatkan berbagai pelayanan kesehatan. Program ini merupakan ikhtiar pemkab dalam memenuhi hak kesehatan warga, terutama yang tinggal di desa-desa terpencil.
"Saung Ambu ini fungsinya ditingkatkan bukan hanya pelayanan di bidang kesehatan, selain pemeriksaan ibu hamil dan yang sakit, tetapi juga digunakan untuk pelayanan pemasangan alat kontrasepsi yang sudah terintegrasi dengan DPPKB. Ini sangat memudahkan, karena belum lagi ada program gempungan dan pelayanan KB Pin yang akan masuk ke dalam Saung Ambu," ujar Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika dalam keterangan tertulis, Rabu (25/5/2022).
Anne menjelaskan penyediaan fasilitas kesehatan Saung Ambu bagi warga di desa-desa terpencil juga sejalan dengan langkah Pemkab Purwakarta yang mana tengah fokus pada agenda kesehatan, seperti menurunkan angka kematian ibu dan bayi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kematian bayi dan neonatal itu banyak faktor seperti kesehatan ibu yang terganggu, sebetulnya itu bisa diantisipasi dengan penanganan yang cepat," imbuhnya.
Menurut Anne, kasus kematian pada ibu dan bayi turut dipengaruhi jumlah fasilitas kesehatan yang tidak sebanding dengan jumlah penduduk sehingga menyulitkan penanganan ibu hamil. Ia berharap dengan hadirnya Saung Ambu ini dapat menyentuh warga di desa-desa terpencil, sehingga kasus kematian pada ibu dan bayi dapat diturunkan.
Selain fasilitas kesehatan, Saung Ambu juga menyediakan pelayanan kesehatan warga di desa terpencil. Pemerintah pun sudah menyiapkan skema bantuan kesehatan seperti PBI, BPJS, JAMPIS dan Jampersal untuk ibu hamil.
"Khusus untuk ibu hamil sudah ada yang namanya Jampersal. Jampersal itu sangat mudah. Sejak usia kandungan tujuh bulan sudah bisa mendaftarkan ingin melahirkan dimana, di puskesmas, rumah sakit swasta atau pemerintah. Semua biaya ditanggung pemerintah. Tapi mungkin saat proses melahirkan, ada juga biaya yang di luar dugaan," pungkasnya.
(akn/ega)