Usai kecelakaan maut malam tadi yang kembali merenggut nyawa pemotor, media sosial diramaikan dengan munculnya poster bertuliskan 'Benda Berduka Benda Menggugat'.
Dalam poster itu disebut warga akan melakukan aksi unjuk rasa memprotes ruas jalan nasional di bawah Kementerian PU tersebut. Warga menilai jalan bergelombang itu sudah sering mengakibatkan kecelakaan bahkan mengakibatkan warga meninggal dunia.
"Aksi serentak, undangan terbuka untuk seluruh pemuda Desa Benda. Berontak Demi Perbaikan Jalan," tertulis dalam poster tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Entis, warga yang sering melintasi jalan tersebut mengaku kondisi jalanan bertanggul memang sudah sering memakan korban jiwa dan luka. Ia juga menyesalkan kondisi jalan itu seringkali tidak tersentuh perbaikan padahal protes dari warga sudah seringkali dilayangkan.
"Sudah sering kita protes soal tanggul bergelombang itu, kalau ada perbaikan atau menambal jalan ke pekerja dari Kementrian PU agar lokasi ini diperbaiki namun ya lagi-lagi telinganya kebal. Tidak sekalipun ruas di Kampung/Desa Benda itu mereka sentuh padahal memang posisinya di ruas jalan nasional," kata Entis, Minggu (22/5/2022).
Sementara itu, melalui pesan suara Anggota DPRD Kabupaten Sukabumi Agus Mulyadi menyayangkan keluhan warga soal kondisi jalan Nasional Sukabumi-Bogor tepatnya di Kampung Benda RT. 01/01 Desa Benda, Kecamatan Cicurug, belum juga direspon baik pemerintah pusat.
Padahal, dia mengaku sudah melaporkan kondisi jalan bergelombang itu sejak jauh-jauh hari. Akibatnya, kecelakaan maut kembali terjadi pada Sabtu (21/5/2022) hingga memakan korban jiwa.
"Malam ini, tepatnya di ruas jalan Cicurug-Benda kembali terjadi kecelakaan yang mengakibatkan korban meninggal dunia. Salah satunya disebabkan akibat jalan bergelombang," kata Agus dalam pesan suara yang dikirim ke awak media, Minggu (22/5/2022)
Agus juga menilai, jalan bergelombang diduga karena tingginya mobilitas truk angkutan barang over tonase alias overload. Diketahui di sepanjang jalan nasional itu banyak aktivitas pabrik.
"Saya bisa pastikan, jika jalan ini bergelombang akibat truk besar maupun truk pasir yang melebihi kapasitas muatan," kata Agus.
(sya/mso)