Enok dan Feri, warga Desa Payungsari, Kecamatan Panumbangan, tewas dalam insiden bus maut di Ciamis. Keduanya adalah pengemudi dan penumpang motor yang masih satu keluarga, Feri sebagai keponakan Enok.
Jenazah Feri kini telah dimakamkan di Pemakaman Kampung Pari, Minggu (22/5/2022) pagi. Sedangkan almarhumah Enok dimakamkan pada malam harinya. Haru dan tangis mewarnai proses pemakaman keduanya yang dihadiri oleh sejumlah warga.
Yoyon, suami Enok membenarkan keduanya adalah keponakan dan tante. Sebelum kejadian, Yoyon mengaku baru saja pulang dari acara hajatan di wilayah Kecamatan Lumbung. Enok merupakan pelaku seni. Keduanya sering manggung dalam acara hajatan serta kegiatan kesenian lainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah di rumah, Yoyon pun kemudian pergi dari rumah karena ada urusan pada Sabtu (21/5/2022) sekitar pukul 16.30 WIB. Ketika pulang, jalan menuju rumahnya macet karena ada kecelakaan bus. Kemudian Yoyon pun memotong jalan.
"Kata warga motong jalan karena macet," ujarnya.
Saat tiba di rumah, anak Yoyon pun menanyakan keberadaan Enok istrinya. Yoyon menyangka istrinya berada di rumah. Lalu ada informasi dari warga bahwa istrinya jadi korban kecelakaan bus tersebut. Kemudian ia pun kaget dan bergegas menuju lokasi kejadian.
"Ada info di Puskesmas Payungsari lalu saya ke sana melihat istri saya," ujarnya.
Yoyon menerangkan ketika kejadian, istrinya ternyata baru pulang berobat dari puskesmas. Menurut informasi, istrinya terkena patuk ular ketika memberi pakan ayam. Istirnya diantar oleh Feri yang merupakan keponakannya.
"Setelah pulang dari Lumbung, istri saya ngasih pakan ayam, lalu dipatuk ular. Kejadiannya saat mau pulang ke rumah," ungkap Yoyon.
Sebelumnya, bus rombongan peziarah asal Balaraja, Tangerang menabrak rumah dan kendaraan di Desa Payungsari, Panumbangan, Ciamis, Sabtu (21/5/2022) petang. Kecelakaan ini mengakibatkan 4 orang tewas.
(mso/mso)