Adanya sapi yang terpapar PMK di Kota Santri itu ditemukan usai Polres dan Dinas Peternakan melakukan pemeriksaan kesehatan ke sejumlah Peternakan di Cianjur.
Didapati jika di salah satu peternakan di Kecamatan Cilaku ada sapi yang sedang diisolasi karena terpapar PMK.
"Tadi kita sidak ke tiga Peternakan sapi, satu di Cugenang dan dua Peternakan di Cilaku. Di lokasi ketiga kita dapati ada sapi yang dari gejalanya diduga kuat terpapar PMK," ujar Kapolres Cianjur AKBP Doni Hermawan, Sabtu (21/5/2022).
Menurutnya ketiga sapi tersebut dipisahkan sementara sembari diambil sampel dari beberapa bagian tubuhnya untuk diuji laboratorium.
"Meskipun dari gejalanya kuat dugaan terpapar PMK, tapi kita pastikan melalui uji lab," tuturnya.
Meski sudah dipisahkan, lanjut Doni, penyakit tersebut berpotensi dapat menyebar dengan cepat ke sapi lainnya. Oleh karena itu, peternakan tersebut akan diisolasi atau dilockdown sementara hingga sapi yang terpapar PMK sembuh.
"Sementara peternakannya dilockdown, supaya tidak ada aktivitas keluar masuk yang mengakibatkan penyebaran lebih luas penyakit PMK ini," tuturnya.
Namun, Doni meminta masyarakat tidak khawatir, sebab tidak akan berbahaya bagi manusia. "Tidak usah panik dan khawatir, kita juga dengan Dinas Peternakan berusaha segera menangani penyebaran PMK ini," ucap dia.
Di sisi lain, Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Cianjur Ahmad Rifai mengatakan pihaknya sudah menginstruksikan tiga pusat kesehatan hewan (Puskeswan) untuk memeriksa sapi di setiap peternakan dan melakukan penanganan cepat untuk mencegah penyebaran.
"Kita lakukan pemeriksaan berkala, karena bisa saja hari ini terlihat sehat, tapi beberapa hari kemudian ternyata didapati sapi tersebut sakit. Seperti di peternakan yang tadi ditemukan sapi yang terkena PMK, saat dibawa dari Purwakarta terlihat sehat, tetapi ternyata setelah beberapa hari muncul tanda-tanda penyakit PMK," ungkapnya.
"Kita akan berusaha agar penyebarannya bisa ditekan, dan yang terpapar bisa disembuhkan," pungkasnya. (bbn/yum)