Pakar UPI Takar Peluang Duet Airlangga-Ridwan Kamil di Pilpres 2024

Pakar UPI Takar Peluang Duet Airlangga-Ridwan Kamil di Pilpres 2024

Dony Indra Ramadhan - detikJabar
Jumat, 20 Mei 2022 21:31 WIB
Ridwan Kamil kunjungi kediaman Airlangga Hartarto
Foto: Ridwan Kamil kunjungi kediaman Airlangga Hartarto (Hanafi-detikcom)
Bandung -

Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto digadang-gadang akan jadi sosok yang diusung koalisi Indonesia Bersatu. Guna mendapatkan suara, Airlangga dinilai perlu menggandeng wakil yang berlatarbelakang kepala daerah.

Hal itu diungkapkan Pengamat Politik UPI Karim Suryadi. Menurut Karim, duet Airlangga dan kepala daerah dinilai bisa menjadi nilai positif untuk saling mengisi satu sama lain lantaran memiliki latar belakang berbeda.

"Misalnya bagaimana Airlangga berpikir strategis nasional, sangat cocok didampingi oleh mereka yang mengerti urusan kecil kedaerahan. Sehingga nanti ketika menjadi Wapres, pendamping itu dia bertugas memonitoring, memberikan pengawasan. Itu akan cocok," ucap Karim saat berbincang via sambungan telepon, Jumat (20/5/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Karim, komposisi Menteri dan Kepala Daerah tersebut ideal dalam perhelatan Pilpres 2024. Sebab, kata dia, hal itu bisa meminimalisir persaingan yang dapat menghambat pemerintahan nantinya.

"Sebaliknya, kalau misalnya dua-duanya Menteri bisa menimbulkan matahari kembar. Atau dua-duanya kepala daerah bisa menimbulkan persaingan," kata dia.

ADVERTISEMENT

Sejauh ini, beberapa nama kepala daerah digadang-gadang akan maju di Pilpres 2024 dari mulai Ridwan Kamil, Ganjar Pranowo hingga Anies Baswedan. Belakangan, Gubernur Jabar Ridwan Kamil juga terlihat datang ke kediaman Airlangga.

Karim menilai Airlangga bisa cocok dengan pria yang karib disapa Kang Emil itu. Sebab, apabila Airlangga memilih Ridwan Kamil, akan menghindari isu pembelahan sosial.

"Menurut saya, secara kultur juga Ridwan Kamil kan gitu ya, kalau dilihat tampilannya nasionalis-religius. Sangat bisa diterima di tubuh Golkar," tutur Karim.

Di samping itu, Karim juga menyepakati visi yang diusung koalisi tiga partai tersebut. Salah satunya menghindari polarisasi.

"Saya setuju ada kekuatan yang bisa menyatukan ya pembelahan ini sebab kita ini lelah gitu ya Pemilu berdarah-darah, masyarakat terpecah-bahkan ketika pemilu Selesai tetapi friksinya masih ada dan dipelihara gitu ya, sebutan-sebutan penuh kebencian masih dilontarkan gitu," ujarnya.

"Saya setuju ada kekuatan ketiga gitu ya ada middle way gitu ya, kan bisa mempertemukan mensinergikan dan membuat bahwa kompetisi itu silakan saja ketat. Tapi ketika keputusan sudah ditetapkan, peluit Pilkada atau Peluit Pilpres sudah ditiup selesai. Ya udah selesai kembali lagi gitu," kata dia menambahkan.

(dir/yum)


Hide Ads