Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil dinilai menjadi tokoh potensial untuk mendampingi Gubernur Jakarta Anies Baswedan pada Pilpres 2024. Anies Baswedan diklaim bisa menang Pilpres jika berpasangan dengan Ridwan Kamil.
Dalam hasil survei yang dirilis Indo Riset bertajuk Hasil Survei Nasional Pemilu 2024: Potensi Dua Putaran periode survei 11-17 April 2022, muncul sejumlah simulasi pasangan capres dan cawapres. Survei melibatkan 1.096 responden.
Peneliti Indo Riset Roki Arbi saat ini jarak elektabilitas antar calon sangat dekat. Sehingga, masih terlalu dini untuk memprediksi tokoh potensial yang bakal menang di Pilpres 2024. Namun, pemilihan cawapres bisa menjadi penentu kemenangan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dalam beberapa simulasi pasangan calon ditemukan bahwa faktor pasangan cawapres akan mempengaruhi preferensi pemilih dalam pilpres," kata Roki Arbi dalam keterangan yang diterima detikJabar, Jumat (20/5/2022).
Lebih lanjut, Roki Arbi menerangkan survei menggunakan simulasi 18 nama potensial. Hasilnya ada tiga lapisan untuk mengategorikan elektabilitas.
Di papan atas dengan nilai lebih dari 15 persen adalah Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan. Kemudian, di papan tengah dengan nilai empat sampai 10 persen, yakni Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Ridwan Kamil dan Sandiaga Uno. Terkahir adalah nama-nama tokoh lainnya berada di papan bawah dengan nilai empat persen.
Lebih lanjut, Roki Arbi menyebutkan dari simulasi yang ditawarkan kepada responden, Anies Baswedan bisa menang Pilpres 2024 jika berpasangan dua kandidat dari papan tengah, yakni Ridwan Kamil dan Sandiaga Uno. Kemenangan Anies Baswedan lebih menguat jika head to head dengan Ganjar Pranowo.
Sementara itu, jika melawan Ganjar Pranowo-Erick Thohir, Anies Baswedan tetap akan menang jika berpasangan dengan dua kandidat papan tengah itu.
"Anies akan menang jika dipasangkan dengan Sandiaga Uno, hasil suaranya 49,5 persen. Dan Anies juga akan menang jika dipasangkan dengan Ridwan Kamil dengan 49,1 persen," kata Roki Arbi.
Kemudian, Roki Arbi menerangkan simulasi lainnya juga dilakukan. Ganjar Pranowo-Ridwan Kamil melawan Anies-Sandiaga. Ternyata, pasangan Ganjar Pranowo-Ridwan Kamil.
Roki Arbi mengatakan dalam hasil survei itu Ridwan Kamil memiliki suara yang cukup signifikan dalam menyokong Anies Baswedan. Hal ini terlihat dari migrasi suara pemilih Ridwan Kamil jika Pilpres 2024 mengerucut pada dua nama, yakni Anies dan Prabowo Subianto. Masing-masing suaranya sebesar 46,4 persen.
"Meski berada di papan tengah, namun tingkat kesukaan responden pada Ridwan Kamil terpantau tinggi dibandingkan Anies Baswedan," kata Roki Arbi.
"Kemudian, meski yang paling populer adalah Prabowo, namun yang paling disukai adalah Ganjar dengan 90,7 persen, Sandiaga Uno dengan 84,7 persen, Ridwan Kamil dengan 83,2 persen, dan Anies dengan 81,2 persen," ucap Roki Arbi.
Nama Ridwan Kamil dan Sandiaga Uno sendiri beberapa kali muncul dalam hasil sejumlah lembaga survei sebagai kandidat cawapres paling kuat. Survei Indikator beberapa waktu lalu bertajuk Pemulihan Ekonomi Pasca COVID-19, Pandemic Fatigue, dan Dinamika Elektoral jelang Pemilu 2024 yang dilakukan pada 6 hingga 11 Desember2021.
RK berada di urutan kedua dengan raihan 15,3 persen di bawah Sandiaga Uno yang meraih 25 persen. Angka itu didapatkan dari pertanyaan siapa wakil presiden yang akan dipilih jika Pilpres diadakan saat ini.
Dukungan untuk Ridwan Kamil Terus Mengalir
Di sisi lain, dukungan untuk Gubernur Jabar Ridwan Kamil untuk maju di Pilpres 2024 terus berdatang. Kali ini dukungan itu datang dari anak muda di Pontianak.
Koordinator Perkumpulan Milenial Pontianak Hengky menyatakan dia dan reka-rekannya menyatakan dukungan karena menaruh harapan kepada Ridwan Kamil bisa merevitalisasi sektor pertanian.
"Hampir di semua provinsi tanahnya subur. Tapi kenapa kita masih tergantung kepada impor," katanya.
Pada sisi lain, lanjutnya, Indonesia kaya akan sumber daya manusia yang bisa mengoptimalkan potensi pertanian dalam negeri. "Kita juga punya IPB, salah satunya. Harusnya pertanian kita berjaya," katanya.
Menurut Hengky, melempemnya hal ini terjadi karena tidak ada perencanaan yang baik tentang pengembangan pertanian dalam negeri.
"Padahal, penduduk kita sangat banyak. Pasti butuh makanan. Apakah akan impor terus?" keluhnya.
Oleh karena itu, dia memastikan ke depan Indonesia membutuhkan pemimpin yang memiliki visi dan misi yang baik tentang pertanian.
Meski baru tahu dari informasi di media, dia optimistis kebutuhan akan pemimpin yang peduli terhadap pertanian lokal akan terpenuhi oleh sosok Ridwan Kamil.
Dia menyebut, program petani milenial yang dijalankan Ridwan Kamil saat memimpin Jawa Barat sekarang sangat ampuh untuk mengembalikan kejayaan pertanian lokal.
"Ini bisa mengembalikan minat kami anak-anak muda agar mau bertani di desa. Karena dengan bertani, anak-anak muda tetap punya masa depan yang cerah," ujarnya.
(sud/mso)