Pemerintah Kabupaten Indramayu terus berbenah demi meningkatkan pelayanan bagi masyarakatnya. Salah satunya lewat program Indramayu Cepat Tanggap (I-Ceta) yang diklaim Bupati Nina Agustina Da'i Bachtiar sebagai gerbang pembuka kebangkitan pelayanan Kabupaten Indramayu.
Tujuan utama program I-Ceta adalah menyelesaikan semua persoalan secepat mungkin, sehingga memantik pembangunan daerah dan pemulihan ekonomi masyarakat. Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Indramayu Aan Hendrajana menyebut program I-Ceta menjadi gerbang pembuka untuk kemajuan Kabupaten Indramayu.
Di momen peringatan Hari Kebangkitan Nasional 2022 ini ia optimistis Indramayu di bawah kepemimpinan Nina Agustina bakal mampu bersaing dengan daerah-daerah yang sudah lebih dulu maju.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita terus berupaya memberikan pelayanan terbaik dan program I-Ceta ini," ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (19/5/2022).
Aan menjelaskan masyarakat bisa mengadukan semua persoalan yang ada di wilayahnya, meliputi kebencanaan, orang sakit, rusaknya fasilitas hingga kinerja pelayanan. Semua aduan yang masuk akan langsung direspon dan ditindaklanjuti.
Masyarakat dapat melapor melalui tiga cara. Pertama, melapor secara langsung melalui Call Center perangkat daerah (PD), kecamatan, BUMD, RSUD dan Puskesmas. Nomor Call Center ini sudah disebarluaskan kepada masyarakat. Call Center tersebut aktif 24 jam dan masyarakat bisa dengan mudah melapor kepada pemerintah daerah kapanpun dan dimanapun.
"Call Center di 27 Perangkat Daerah, 31 kecamatan, 2 BUMD, 3 Rumah Sakit Umum Daerah, 49 puskesmas, sudah kita sebar. Berikutnya akan menyusul Call Center di 317 desa/kelurahan," ungkap Aan.
Call Center tersebut disebar ke semua PD dan tidak terpusat, sehingga pelaporan dari masyarakat bisa lebih efektif dan lebih cepat ditindaklanjuti. PD yang memiliki tupoksi untuk menindaklanjuti pelaporan akan langsung bertindak melakukan upaya penanganan.
Misalnya, jelas Aan, soal pelaporan kebencanaan. Masyarakat bisa langsung melapor kepada BPBD Indramayu. Di sisi lain, pemerintah daerah pun terus meningkatkan pelayanan dengan memberikan pelatihan kepada admin atau customer service yang mengelola masing-masing call center. Dengan demikian, masyarakat yang tengah melapor dapat merasa lebih nyaman dan mendapat pelayanan yang maksimal.
Kedua, masyarakat juga bisa melapor melalui laman SP4N Lapor dan Aplikasi Indramayu 1. Ketiga, masyarakat juga bisa mengadu melalui media sosial Diskominfo Indramayu, baik di Facebook maupun Instagram.
Walau baru berjalan 1 tahun, program I-Ceta ini rupanya sudah mendapat respons baik dari masyarakat. Pada tahun 2021, total ada sebanyak 2.245 pelaporan masyarakat yang diterima. Semua laporan tersebut sudah ditindaklanjuti.
"Alhamdulillah berdasarkan monitoring dan evaluasi dari Kemenpan RB, Indramayu masuk 3 besar di Jabar dalam menindaklanjuti laporan pengaduan masyarakat sejak adanya program I-Ceta," tutur Aan.
Sedangkan di tahun 2022, sejak Januari sampai saat ini tercatat sudah ada 183 pengaduan yang masuk. "Memang lebih sedikit pada tahun ini, tapi ini artinya Indramayu semakin bagus, karena semua kebutuhan masyarakat sudah terlayani dengan baik," sambungnya.
Aan pun berharap ke depannya I-Ceta bisa menjadi percontohan bagi daerah lain. Ia juga optimistis peningkatan pelayanan akan berdampak pada kemajuan daerah.
"Melalui peringatan Hari Kebangkitan Nasional tahun 2022 ini, Ayo Bangkit Bersama menuju Indramayu Bermartabat," pungkasnya.
(ncm/ega)