.webp)
Sepanjang tepi jalan Alun-Alun Bandung, Braga, dan Asia Afrika jadi ruang terbuka favorit bagi warga Bandung. Baik sekedar jalan-jalan sore atau sembari mampir membeli beberapa jajanan kaki lima yang dijajakan.
Sejak Selasa (17/5/2022) lalu, masyarakat diperbolehkan untuk tidak mengenakan masker di ruang terbuka. Hal tersebut ditegaskan oleh Presiden RI, Joko Widodo dalam konferensi pers pelonggaran penggunaan masker di Istana Kepresidenan Bogor.
Hal ini tentu disambut meriah oleh masyarakat. Hari ini, Kamis (19/5/2022) nampak beberapa orang santai tak menggunakan masker sambil bercengkerama dan swafoto. Namun, tak sedikit pula jumlah orang yang masih mengenakan masker. Bukan karena tidak tahu, namun karena sudah terlanjur nyaman.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Masih pakai masker karena tidak merasa terganggu, sudah kebiasaan jadi pakai masker. Lagipula juga sudah tua jadi ya jaga diri aja," ujar Siti (46), warga Moh Toha yang sedang menunggu bus di pinggir jalan Alun-Alun.
Sementara di Cikapundung Riverspot, banyak ditemui warga setempat yang sebagian besar tak mengenakan masker. Begitupun di bangku-bangku pada tepi jalan Braga.
"Kan udah boleh engga pake masker, lagipula rasanya sudah enggak terdengar lagi kasus corona meninggi. Mungkin karena sudah vaksin jadi sudah lebih bebas," tutur Fifi (49) yang sudah melakukan vaksin lengkap.
Sejak hari Rabu lalu, beberapa tempat wisata ruang terbuka di Bandung mulai membebaskan pengunjung dari wajib masker. Diikuti pula beberapa pusat perbelanjaan yang sudah tak lagi mengharuskan pengunjung melakukan scan barcode Peduli Lindungi.
"Kalau untuk spot tertutup seperti Mall, sampai saat ini masih wajib mengenakan masker. Scan barcode akan tetap diarahkan, tetapi sudah bukan hal wajib. Segala himbauan akan dilepas jika memang sudah ada arahan dari pemerintah," ujar Anggi, Penanggungjawab Keamanan Living Plaza Mall Pasir Kaliki.
