"Kita turunkan 17 dokter hewan ke lapangan untuk mengawasi ternak-ternak lainnya kalau ditemukan ada gejala atau sakit agar tidak menyebar," ungkap Dony, Kamis (19/5/2022).
Seperti diketahui, 2 dari 11 ekor sapi yang sakit milik warga di Dusun Cikeuyeup, Desa Cilayung, terkonfirmasi positif terjangkit PMK setelah dilakukan uji laboratorium. Terkait hal itu, Dony mengatakan 2 ekor sapi tersebut kini kondisinya sudah mulai membaik.
"Jadi ada 2 ekor sapi yang positif PMK dan 9 ekor lainnya masih diduga terjangkit, namun 2 ekor sapi yang positif PMK kondisinya kini sudah mulai sembuh," terangnya.
Dony memaparkan saat ini pengawasan mulai dilakukan terutama di sentra-sentra yang terdapat hewan ternak ruminansia (hewan ternak pemamah biak).
"Yang kami lakukan sekarang adalah pengawasan lapangan terutama di sentra-sentra ruminansia seperti sentra sapi, kerbau dan sebagainya," ujar Dony.
Selain itu, sambung Dony, edukasi kepada para peternak pun dilakukan agar jika ada temuan gejala PMK dapat segera dilaporkan.
"Bahkan untuk melaporkan terkait PMK ini kami sudah ada aplikasinya," ujarnya.
Ia mengimbau kepada para peternak agar melokalisir jika ditemukan ada hewan ternak yang bergejala. Hal itu agar penyakit yang disebabkan oleh virus ini tidak cepat menyebar.
"Sehingga PMK ini sejak dini dapat diketahui setelah diuji lab, jadi jika ada gejala seperti air liurnya terus keluar, kukunya melepuh nanti akan diambil samplenya lalu diuji ke lab," pungkasnya. (mso/mso)