Cirebon Waspada Wabah PMK Serang Hewan Ternak

Cirebon Waspada Wabah PMK Serang Hewan Ternak

Oni Syahroni - detikJabar
Jumat, 13 Mei 2022 02:33 WIB
Pemeriksaan kesehatan hewan ternak gencar dilakukan di sejumlah daerah di Pulau Jawa. Pemeriksaan itu guna cegah penyebaran penyakit mulut dan kuku pada hewan.
Ilustrasi pemeriksaan sapi. (Foto: Antara Foto)
Cirebon -

Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Peternakan (DKPPP) Kota Cirebon mengklaim kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak belum ditemukan di wilayahnya. Kepala Bidang (Kabid) Pertanian dan Peternakan DKPPP Kota Cirebon Iin Inayati mengimbau kepada para peternakan agar tetap waspada.

Meski wabah PMK tidak berbahaya bagi manusia, penyakit tersebut dapat merugikan peternak. "Penularannya dari hewan sakit ke hewan sehat itu cepat sekali. Kenapa kita harus waspada, karena dampaknya bisa merugikan sekali bagi peternak," kata Iin, Kamis (12/5).

"Tingkat kematiannya sih rendah, tapi ketika sudah tertular, itu nanti ada lepuh-lepuh di rongga mulut, kemudian juga di sela-sela kuku sampai kukunya lepas. Berarti kan (hewan) berdiri juga malas, makan juga susah, dan bobotnya bisa turun. Itu lah yang menyebabkan peternakan bisa rugi," tutur Iin menambahkan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia meminta kepada peternak untuk waspada dan segera melaporkan kepada DKPPP jika mendapati adanya ciri-ciri PMK pada hewan ternak. Menurut Iin, ciri-ciri hewan yang terkena PMK antara lain demam tinggi mulai 40 sampai 41 derajat Celcius, keluar lendir dari mulut, terdapat lepuhan di rongga mulut, terdapat luka di antara kuku yang menyebabkan lepasnya kuku, dan napas lebih cepat.

"Apabila menemukan ciri-ciri penyakit mulut dan kuku, sesegera mungkin untuk melapor ke kami agar bisa segera ditanganin. Supaya tidak menyebar lebih luas," ujar Iin.

(bbn/bbn)


Hide Ads