Bupati Geram Lokasi Sahrul Terserempet KA Minim Rambu-Palang Pintu

Kabupaten Bandung

Bupati Geram Lokasi Sahrul Terserempet KA Minim Rambu-Palang Pintu

Yuga Hassani - detikJabar
Kamis, 12 Mei 2022 21:30 WIB
Bupati Bandung Dadang Supriatna di kediaman Sahrul.
Bupati Bandung Dadang Supriatna (tengah). (Foto: Yuga Hassani/detikJabar)
Bandung -

Seorang anak di Rancaekek, Sahrul Mubarok (6) terserempet kereta api yang membuat tempurung kepala bagian depan retak. Lokasi kejadian sendiri minim rambu-rambu hingga tak ada penghalang di perlintasan kereta api.

Lokasi kecelakaan sendiri ada di Kampung Gandok, Desa Bojong Salam, Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung. Bupati Bandung Dadang Supriatna geram dengan kondisi itu. Dirinya mengetahui hal tersebut setelah melakukan peninjauan ke lokasi kejadian.

"Saya minta kepada Dirut KAI jangan mengabaikan lokasi yang dilintasi lintasan kereta api. Apalagi saya lihat barusan, walaupun ada pagar, pakai bambu, tapi kiri-kanannya longgar," ujar Dadang saat ditemui, Kamis (12/5/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pihaknya mengungkapkan akan segera berkoordinasi dengan PT KAI terkait insiden tersebut. Menurutnya hal tersebut dilakukan guna meminimalisir kejadian serupa.

"Nah saya berharap pinggir rel kereta itu tutup saja. Saya akan undang besok pagi Kepala Stasiun Rancaekek atau Dirutnya langsung kita undang, supaya ada satu kesamaan, supaya sama-sama menjaga," katanya.

ADVERTISEMENT

"Tadi disamping orang tua itu menjaga anak, dari PT KAI-nya juga harus memberikan fasilitas keamanan. Jangan sampai sudah terjadi baru dibuatkan," tambahnya.

Dadang berharap PT KAI bisa melakukan langkah-langkah guna mengantisipasi kejadian tersebut. Sehingga bisa memberikan rasa aman kepada masyarakat sekitar.

"Saya berharap tidak ada kejadian seperti ini lagi. Maka dalam waktu yang singkat ini saya akan mendorong supaya Dirut KAI melakukan langkah-langkah dan upaya preventif, jangan sampai terulang lagi," jelasnya.

Pastikan Kawal Sahrul hingga Sembuh

Di sisi lain, Dadang memastikan penanganan biaya pengobatan Sahrul Mubarok (6) akan ditanggung Pemkab Bandung. Sehingga orang tua Sahrul tidak perlu memikirkan biaya ke depannya mengenai pengobatan anaknya.

Biaya pengobatan Sahrul akan ditanggung sepenuhnya melalui program Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan (PBI JK). Hal tersebut dilakukan karena sebelumnya Sahrul menggunakan BPJS Mandiri.

Bupati Bandung Dadang Supriatna di kediaman Sahrul.Bupati Bandung Dadang Supriatna di kediaman Sahrul. Foto: Yuga Hassani/detikJabar

"Diambil alih Dinsos, karena korban ini tidak menggunakan BPJS PBI JK, tapi menggunakan BPJS Mandiri. Jadi akan diambilalih Dinsos, oleh kita masuk program PBI JK. Jadi ibunya tidak perlu bayar lagi BPJS, yang sebelumnya, nanti dapat program yang PBI JK dari kita," ujar Dadang di kediaman Sahrul, di Kampung Gandok RT 03 RW 05 Desa Bojong Salam, Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung, Kamis (12/5/2022).

Dadang menegaskan akan terus memberikan pelayan sepenuhnya bagi Sahrul hingga sembuh. Bahkan, dirinya akan terus melakukan monitoring supaya hal tersebut bisa terus berjalan.

"Kita akan kawal sampai sembuh untuk pengobatannya. Kalau ada keluhan apapun silakan langsung kontak saya atau Pak Camat. Jangan sampai ada stuck pelayanan," katanya.

Dia mengungkapkan kejadian serupa kerap terjadi di wilayah tersebut. Sehingga ia mengimbau para orang tua bisa lebih ekstra menjaga-jaga anak-anaknya.

"Sahrul bukan korban pertama kalinya, mungkin sebelumnya ada kejadian. Kebetulan di Desa Bojong Salam, yang kampungnya ini berbatasan langsung dengan rel kereta api," jelasnya.

"Saya cek tadi sekilas bahwa memang ini terlalu diabaikan, artinya saya pengen tahu secara histori ini kejadian seperti apa. Nah, saya memberikan saran kepada orang tua, walaupun anak-anak sudah bisa berjalan tolong juga diperhatikan, jangan sampai di lepas apalagi anak-anak yang masih di bawah umur," tambahnya.

Dadang menambahkan, para orang tua yang tinggalnya di wilayah perlintasan kereta api supaya bisa mengetahui jam-jam kereta melintas. Ini untuk meminimalisir kejadian serupa.

"Jangan sampai secara istilah kita sayang, tapi dibiarkan, apalagi waktu-waktu yang krusial, misalnya waktu kereta lewat. Biasanya di perkampungan atau desa yang dekat dengan lintasan kereta api tahu jadwal kereta melintas. Paling tidak si orang tua harus tahu jadwal itu, saya juga paham dan memaklumi tidak semua orang tua diam di rumah ada pekerjaan," tuturnya.

"Seandainya orang tuanya tidak ada di rumah atau anak-anaknya sedang bermain, tolong diingatkan diberi pengertian, atau kalau bisa di bawa ke tempat pekerjaan. Kalau tetap tidak bisa, ya di titipkan, satu di rumah, satu bekerja," imbuhnya.

Diketahui, Sahrul mengalami kecelakaan terserempet kereta api saat ingin mengikuti sang kakek, Tohid (68), yang akan pergi berkebun. Jarak lokasi kebun dan rumahnya tidak begitu jauh. Namun harus melewati bagian pinggir dari perlintasan kereta api. Kondisi dari gang menuju perlintasan pun tidak dilengkapi rambu, palang kereta, serta petugas yang berjaga.

Saat kejadian Sahrul langsung di bawa ke RSUD Cikopo Cicalengka. Mengalami luka yang parah di bagian kepala, Sahrul direkomendasikan untuk dirawat di RSUD Ujung Berung. Selama 6 hari menjalani operasi, Sahrul diketahui harus mengalami keretakan pada tempurung kepalanya.




(ors/ors)


Hide Ads