Jenazah Pembunuh Mama Muda di Padalarang Ditolak Warga!

Jenazah Pembunuh Mama Muda di Padalarang Ditolak Warga!

Muhammad Iqbal - detikJabar
Kamis, 12 Mei 2022 15:36 WIB
Klitih Itu Apa? Pergeseran Makna di Balik SriSultanYogyaDaruratKlitih
Ilustrasi. (Foto: detikcom)
Bandung Barat -

Jenazah Mulyadi (38), pelaku pembunuhan ibu muda di Jayamekar, Padalarang, Kabupaten Bandung Barat ditolak warga setempat. Alasannya karena latar belakang Mulyadi yang buruk.

Sebelumnya, Mulyadi melarikan diri usai membunuh mantan kekasihnya menggunakan pisau di Jayamekar, Padalarang, KBB, Minggu (8/5/2022). Setelah dilakukan pencarian selama empat hari, dirinya ditemukan tergelantung pada tali tambang dekat rumahnya, Kamis (12/5/2022).

Salah seorang perwakilan warga setempat, Bahrudin menuturkan, sebanyak lima rukun warga menolak jenazah Mulyadi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sehingga warga sekitar RW 13, RW 14, RW 7 dan 8 menolak jenazahnya dimakamkan di sini," ucapnya.

Warga mengatakan, penolakan tersebut dikarenakan latar belakang Mulyadi yang dinilai keji dan merusak citra kampung.

ADVERTISEMENT

"Sebelum kejadian sudah banyak membuat resah, banyak kehilangan barang-barang, dan yang paling sadis adalah pembunuhan," tuturnya.

Akhirnya, jenazah Mulyadi diserahkan kepada pihak keluarga yang rencananya akan memakamkan jenazah di tempat kelahirannya di Cianjur.

Di pihak lainnya, Kepala Desa Jayamekar, Padalarang, KBB Siti Khoiriyah membenarkan adanya penolakan dari warga setempat. Selain itu, pihak warga pun mengaku kasihan kepada keluarga korban jika jenazahnya dimakamkan di kampung tersebut.

"Jadinya dimakamkan di wilayah Cipatat. Keluarga korban kan tidak menerima. Merasa sakit hati. Ya sudah tidak bisa apa apa, kasian ke korban," jelasnya.

Pihak desa pun sampai harus memandikan dan menyolatkan jenazah Mulyadi di masjid desa. Tidak lama, jenazah pun dimakamkan ke TPU PTPN VIII Desa Rajamandala Kulon, Cipatat, KBB.

"Iya, begitu. Daripada jadi masalah, yaudahlah di mana pun sebetulnya sama. Pihak desa berusaha, solatkan di masjid desa. Kita tanggung jawab saja," ungkap.




(ors/ors)


Hide Ads