Kasus hepatitis misterius telah terdeteksi di Indonesia. Kementerian Kesehatan mencatat ada 15 kasus anak di Indonesia yang diduga terinfeksi penyakit ini. Dari 15 anak itu, lima di antaranya meninggal dunia.
Lalu apa sebenarnya hepatitis misterius ini?
Kepala Divisi Gastrohepatologi Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung yang juga merupakan dokter spesialis anak Dwi Prasetyo mengatakan penyakit hepatitis misterius ini ditemukan dari kasus hepatitis yang setelah diteliti, bukan termasuk dari lima jenis hepatitis yang telah ada sebelumnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini sebenernya ada lima hepatitis yang dikenal a, b, c, d dan e. Sekarang muncul fenomena hepatitis misterius karena setelah dicari semuanya negarif dari lima itu makanya dibilang tidak diketahui penyebabnya," kata Dwi saat menggelar diskusi mengenai hepatitis misterius secara virtual, Rabu (11/5/2022).
Selain misterius karena tidak diketahui, penyakit ini juga dikenal dengan sebutan hepatitis akut. Pasalnya dari kasus yang muncul, semua yang terinfeksi mengalami gejala yang cukup berat.
"Karena semuanya tanda-tanda awalnya memang mirip hepatitis a yang ditularkan saluran cerna dengan gejala awal demam ringan, lesu anaknya, sakit perut, muntah, diare," ujarnya.
"Kalau sudah berat biasanya buang air kecil warnanya lebih pekat bahkan matanya menguning. Yang paling berat sampai penurun kesadaran bahkan kejang," lanjutnya.
Dwi menjelaskan hepatitis misterius cenderung memiliki kesamaan dengan hepatitis a yakni menular melalui saluran pencernaan. Namun bedanya, gejala yang ditimbulkan hepatitis misterius ini jauh lebih berat dari hepatitis a.
"Kalau dilihat polanya, hepatitis misterius ini seperti hepatitis a tapi bedanya itu hepatitis a dia yang paling ringan (gejalanya) meskipun ada yang berat. Sedangkan gejala hepatitis misterius ini sangat berat sampai menyebabkan kematian," ungkap Dwi.
Masih kata Dwi, hepatitis misterius ini bisa didiagnosa melalui pemeriksaan SGPT dan SGOT. Menurutnya seseorang yang mengalami gejala hepatitis diharuskan segera mendatangi fasilitas kesehatan.
"Diagnosa untuk awal masuk ke kelompok hepatitis misterius adalah periksa SGOT SGPT, jika lebih dari 100 maka dilanjutkan pemeriksaan. Kalau sudah diatas 100 itu probable. Maka dilanjutkan pemeriksaan untuk hepatitis a, b, c, d dan e. Kalau semuanya negatif maka hepatitis misterius kalau," ucapnya.
Cara Pencegahan Hepatitis Misterius
Dwi juga mengungkapkan cara terbaik untuk mencegah terinfeksi hepatitis misterius adalah dengan menerapkan pola hidup sehat.
Bahkan Kementerian Kesehatan RI juga telah mengeluarkan surat edaran kewaspadaan akan penyakit ini. Kewaspadaan yang dimaksud adalah mengenali gejala-gejala hepatitis dan cepat membawa anak ke fasilitas kesehatan terdekat.
Selain itu masyarakat juga dianjurkan untuk menerapkan pola hidup sehat karena penularan utama hepatitis adalah melalui saluran pencernaan seperti makanan dan minuman.
"Untuk di masyarakat kewaspadaan apa yang harus diperhatikan yaitu bila ada gejala harus segera ke faskes. Kita harus lakukan kebiasaan pola hidup sehat karena penularan utama lewat saluran cerna jadi cuci tangan, makanan minuman higienis, tentang kebersihan itu yang harus diedukasi kepada masyarakat," pungkasnya.
(bba/mso)