Disdik Jabar Izinkan Sekolah Gelar Studi Wisata, Ini Syaratnya

Disdik Jabar Izinkan Sekolah Gelar Studi Wisata, Ini Syaratnya

Bima Bagaskara - detikJabar
Rabu, 11 Mei 2022 19:01 WIB
Rombongan armada wisata bus PO 44 Trans melintas saat tur wisata normal baru di tol Batang, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Minggu (12/7/2020). Pihak armada wisata bus PO 44 Trans yang berlokasi di Kabupaten Pekalongan melakukan tur wisata normal baru dengan menerapkan protokol kesehatan untuk menarik wisatawan menggunakan jasa akomodasi perjalanan bus wisata. ANTARA FOTO/Harviyan Perdana Putra/foc.
Ilustrasi studi wisata (Foto: ANTARA FOTO/Harviyan Perdana Putra)
Bandung -

Dinas Pendidikan (Disdik) Jabar mengizinkan sekolah untuk menggelar kegiatan study tour atau studi wisata maupun kegiatan kelulusan. Langkah ini diambil sebagai upaya untuk mempercepat program pemulihan ekonomi pasca pandemi.

Kepala Disdik Jabar Dedi Supandi mengatakan meski mengizinkan kegiatan studi wisata dan kelulusan namun sekolah wajib menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

"Kami mengizinkan untuk sekolah yang akan melaksanakan kegiatan perpisahan sekolah, khususnya bagi siswa kelas XII yang sudah lulus," kata Dedi dalam keterangannya, Rabu (11/5/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Dedi kebijakan memperbolehkan siswa SMK, SMA dan SLB menjalani studi wisata ini dalam rangka mendukung perkembangan dan pemulihan perekonomian di Jabar pasca pandemi COVID-19.

Namun yang menjadi catatan, sekolah yang akan melaksanakan acara perpisahan, yaitu kegiatan yang bersifat di luar sekolah termasuk studi wisata harus dilakukan di wilayah Jabar.

ADVERTISEMENT

Bukan tanpa alasan, Dedi mengungkapkan syarat tersebut harus dilaksanakan sebagai upaya mendukung perkembangan dan pemulihan perekonomian di Jabar, pasca pandemi COVID-19.

"Kita berharap perpisahan sekolah tidak di lakukan di luar wilayah Jabar. Dasarnya dalam rangka pemulihan ekonomi daerah. Karena kalau warga dan siswa di Jabar membelanjakan atau berkeliling di daerah Jabar, ekonomi akan naik," ujarnya.

Masih kata Dedi, pandemi telah membuat banyak pihak jenuh akan penerapan pembatasan aktivitas. Selain membolehkan study tour, saat ini Disdik Jabar juga telah menerapkan pembelajaran tatap muka 100%.

Namun untuk beberapa fasilitas di sekolah seperti kantin serta pelaksanaan pembelajaran, semuanya masih harus menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

"Semua kegiatan itu juga masih harus menyampaikan pemberitahuan ke satuan tugas COVID-19," tutup Dedi.




(bba/tya)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads